TEMPO.CO, Bogor - Commuter Line jurusan Jakarta-Bogor dengan nomor lokomotif 1158 mogok dan berhenti mendadak di tengah perlintasan rel di antara Stasiun Cilebut dan Stasiun Bogor, tepatnya di KM 50/5, Kelurahan Kedungbadak, Kecamatan Tanahsareal, Kota Bogor, Selasa, 10 Juni 2014, sekitar pukul 16.45 WIB.
Mogoknya Commuter Line tersebut disebabkan korsleting Listrik Aliran Atas (LAA) sehingga berdampak pada fungsi pantograf. Ribuan penumpang tujuan Bogor terpaksa harus berhenti di Stasiun Cilebut dan melanjutkan perjalanan menggunakan kendaraan umum (angkot) dan ojek.
"Sempat terdengar suara ledakan, sebelum akhirnya Commuter Line berhenti di tengah jalan," kata Solihin, 33 tahun, seorang pengguna KRL.
Menurut dia, beberapa saat setelah terdengar suara ledakan dan akhirnya KRL berhenti, ribuan penumpang yang kondisinya padat karena jam pulang kerja berteriak histeris dan berhamburan keluar setelah pintu KRL berhasil dibuka paksa. "Sempat terdengar ada dua kali ledakan, terus kereta berhenti, semua penumpang wanita berteriak ketakutan, karena lampu di dalam gerbong mati dan alarm berbunyi," kata dia.
Juru bicara Daerah Operasi (Dalops) I Jabodetabek PT KAI Agus Komarudin mengatakan Commuter Line nomor 1158 jurusan Jakarta-Bogor mengalami putus LAA dan patah pantograf selepas Stasiun Cilebut menuju Stasiun Bogor. "Sambungan LAA putus, dan masih dalam proses perbaikan," kata dia.
Untuk sementara pelayanan KRL menuju Bogor hanya sampai Stasiun Cilebut. Sementara untuk KRL jurusan Jakarta dari Stasiun Bogor normal. Belum ada informasi kapan Commuter Line itu kembali beroperasi.
Hingga pukul 18.45 WIB, Commuter Line masih terhenti di kilometer 50/3 persisnya di Kelurahan Kedungbadak, Kecamatan Tanahsareal, Kota Bogor. Sementara beberapa petugas PT KAI masih memperbaiki LAA yang terputus. Sementara penumpang kereta, sebagian besar memilih turun dari kereta dan memilih melanjutkan perjalanannya menggunakan angkot.
M. SIDIK PERMANA
Berita lainnya:
Polisi: Visum Mahasiswa Malaysia Bukan Perkosaan
Satpol PP Malang Razia Pekerja Seks
Menhan Minta Panglima Usut Pembocor Dokumen DKP