TEMPO.CO, Kuala Lumpur - "Proton akan mengubah strateginya dari pembuat mobil murah menjadi produsen mobil standar dunia," kata pimpinan baru perusahaan itu, Mahathir Mohamad. Perdana menteri keempat Malaysia ini mengatakan selama ini Proton dicap sebagai pembuat mobil berkualitas rendah.
"Sekarang Proton ingin memproduksi mobil standar dunia, tetapi Anda harus membayar harga yang lebih tinggi. Anda tidak bisa memiliki mobil yang baik dan membayar harga mobil yang buruk," katanya kepada wartawan ketika ditanya tentang rencana Proton.
Mahathir, yang juga Ketua Human Life Advancement Foundation (HLAF), mengatakan Proton memulai strategi barunya dengan memproduksi Preve dan Suprima dengan harga 80 ribu ringgit, atau setara Rp 295,7 juta. Banyak kelangan menyebut harga ini terlalu mahal. Varian lain mobil akan diluncurkan dengan harga 120 ribu ringgit, atau setara Rp 441,5 juta.
"Anda ingin memiliki mobil murah. Oke, Proton dapat memproduksi mobil murah, "kata Dr Mahathir. "Namun, baru berjalan 3 mil, langsung turun mesin."
Menanggapi pertanyaan bahwa Proton mendapat suntikan dana dari Kementerian Perdagangan dan Industri serta Petronas Internasional, Mahathir menggeleng. Ia menyatakan Proton tak pernah meminta dana dari pihak mana pun. "Tidak mungkin, karena Proton adalah sebuah perusahaan swasta sekarang serta mampu membuat kemajuan dalam penelitian dan pengembangan," katanya.
Ditanya apakah Proton membutuhkan bantuan pemerintah, secara diplomatis ia mencontohkan Korea Selatan. Pada masa pemerintahannya, presiden Park Chung-hee memanggil 12 orang dan mengatakan kepada mereka untuk mengembangkan industri serta memberikan pinjaman dan dana.
Kini perusahaan-perusahaan yang didirikan oleh mereka, seperti Hyundai, LG, dan Daewoo, adalah perusahaan swasta yang maju. "Pemerintah sepenuhnya membantu mereka. Karena itu, hari ini mereka tidak perlu bantuan pemerintah lagi," katanya.
THE STAR | INDAH P
Berita Lain:
Valid, Surat Rekomendasi Pemecatan Prabowo
Jawab Roy Suryo via BBM, Ahok: Bro Kenapa Somasi?
Jokowi: Wiji Thukul Harus Ditemukan
Polisi: Pemerkosaan Mahasiswa Malaysia Rekayasa
Takmir Masjid Sesalkan Isi Pengajian Jafar Umar
Debat Capres Masih Gunakan Strategi 5-3-2
Klaim Lihat MH370, Pekerja Kilang Minyak Dipecat