TEMPO.CO, Kabul - Lima tentara Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) dilaporkan tewas di Afganistan selatan. Namun belum diketahui kebangsaan dan penyebab tewasnya para korban.
“Lima anggota Pasukan Bantuan Keamanan Internasional (ISAF) tewas di Afganistan kemarin,” kata ISAF dalam pernyataan singkatnya, seperti dilansir The Guardian, Selasa, 10 Juni 2014.
Tewasnya tentara NATO di Provinsi Zabul ini menjadi insiden terburuk bagi pasukan ISAF sejak peristiwa kecelakaan helikopter di Provinsi Kandahar selatan pada 26 April lalu yang menyebabkan lima tentara Inggris tewas. (Baca: Helikopter Jatuh, Lima Tentara Inggris Tewas)
Pasukan Amerika Serikat tengah meredakan operasi di Afganistan setelah lebih dari satu dekade memerangi gerilyawan Taliban.
Sebanyak 50 ribu pasukan tempur NATO yang tersisa dijadwalkan meninggalkan Afganistan pada akhir tahun ini, dan hanya akan menyisakan sedikit pasukan hingga akhir 2016 jika kesepakatan antara Washington dan Kabul tercapai. (Baca: Taliban Bom Pos Polisi Afganistan, 11 Tewas)
Kematian misterius ini juga terjadi beberapa hari sebelum pemilihan umum Presiden Afganistan putaran kedua dilangsungkan. ISAF menyatakan tengah menginvestigasi kasus tersebut. “Ini kebijakan ISAF untuk menunda prosedur identifikasi korban kepada otoritas nasional yang relevan.”
Afganistan selatan dan timur adalah wilayah yang paling sering terjadi kekerasan oleh gerilyawan Taliban yang menentang pemerintah Kabul dan pasukan NATO.
THE GUARDIAN | ROSALINA
Terpopuler
Makan Bareng Miliarder, Pria Ini Rogoh Rp 25 Miliar
Jembatan 'Gembok Cinta' Paris Ambruk
Hillary Mengaku Bangkrut Saat Tinggalkan Gedung Putih