TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Kebijakan dan Program Tim Sukses Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, Harry Azhar Aziz, menjanjikan skema kredit pemilikan rumah (KPR) dengan bunga rendah dan jangka waktu panjang. Skema ini terutama ditujukan bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
"Kami akan berikan skema KPR selama 20 tahun dengan angsuran bunga 5 persen," kata Harry pada Selasa siang, 10 Juni 2014. Skema KPR melalui Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) yang disediakan pemerintah saat ini masih menetapkan angsuran bunga 7,25 persen dengan jangka waktu maksimal 20 tahun.
Harry juga berjanji akan meningkatkan anggaran untuk FLPP menjadi Rp 5 triliun. Jumlah ini lebih besar Rp 600 miliar daripada anggaran 2013 yang hanya Rp 4,49 triliun. (Baca juga: Bunga KPR Tinggi, Konsumen Tunda Beli Rumah)
Untuk memastikan janji ini berjalan, Harry mengatakan Prabowo akan melakukan reformasi sumber daya manusia di Kementerian Perumahan Rakyat bila terpilih nanti. Prabowo dalam visinya juga berjanji akan membangun 2.000 menara rumah susun sederhana sewa di seluruh wilayah Indonesia. "Pemerintah melanggar HAM bila mengabaikan persoalan rumah rakyat ini," tutur Harry.
Janji ini disampaikan dalam forum diskusi bedah visi capres di sektor perumahan nasional yang digelar Forum Wartawan Perumahan Rakyat hari ini. Pada kesempatan itu, sejumlah asosiasi properti, seperti Kadin, REI, Aprindo, dan Perumnas, turut hadir untuk menyampaikan masalah di sektor penyediaan rumah rakyat.
Ketua Komite Tetap Kebijakan Bidang Properti dan Kawasan Industri Kadin Teguh Satria mengatakan permasalahan besar dalam perumahan rakyat adalah kurangnya persediaan rumah (backlog) yang mencapai 15 juta unit pada tahun lalu. "Hingga saat ini belum ada pejabat yang mampu menjamin ketersediaan rumah layak bagi seluruh rakyat Indonesia," ujar Satria.
MOYANG KASIH DEWIMERDEKA
Berita utama:
Jokowi-JK Bisa Kalah di Pilpres, Jika....
Dipuji Jokowi, Lurah Susan: Malu tapi Senang
Ketua Umum Partai Gerindra Belum Baca Surat DKP