TEMPO.CO, Watampone -- Kepolisian Resor Kabupaten Bone mengerahkan kekuatan penuh untuk meminimalisir perampokan di daerah ini. Sejak April, Kepolisian dibuat kewalahan dengan maraknya perampokan yang disertai kekerasan. Pelakunya tidak hanya beraksi malam hari, tetapi juga di siang hari.
"Kami kerahkan semua kekuatan yang kita miliki," Kepala Kepolisian Resor Bone Ajun Komisaris Besar Ja'far Soddig, Selasa, 10 Juni 2014.
Ja'far mengatakan pihaknya menduga perampokan di Bone dilakukan secara terorganisir. Dalam menjalankan aksi, mereka tidak segan-segan melukai korbannya. Tidak sedikit korbannya yang meninggal dunia. Tindak kejahatan tersebut telah meresahkan warga Bone.
Dia menjelaskan telah berkordinasi dengan jajaran kepolisian sektor, reserse intel, patroli bermotor, penyidik, termasuk Satuan Brimob. Kesatuannya itu diperintahkan berpatroli rutin setiap hari. Aparat Kepolisian juga ditempatkan di pusat-pusat keramaian. (baca : Kaca Mobil Dipecah, Rp 55 Juta Raib)
Saat ini Polres Bone sudah menangkap beberapa pelaku. Dari hasil pemeriksaan, terungkap kalau perampokan di daerah ini merupakan sindikat. Pelakunya tidak hanya dari warga Bone, tetapi juga berasal dari daerah lain.
"Kejahatan harus dapat dicegah dan diantisipasi. Ini adalah sindikat kejahatan lintas daerah," tuturnya.
Bupati Kabupaten Bone Andi Fahsar Mahdin Padjalangi resah dengan aksi kejahatan di daerah yang dipimpinnya. Fahsar telah menggelar rapat bersama unsur Muspida. Dia meminta warganya untuk selalu waspada.
"Kami telah rapat dan memberikan perhatian khusus," katanya.
Penggiat Lembaga Swadaya Masyarakat Ali Imran mengatakan Kepolisian Bone perlu melakukan evaluasi kinerja. Rakyat Bone saat ini mempertanyakan kemampuan Kepolisian dalam memberikan rasa aman dan perlindungan.
"Kinerja polisi sangat lamban dalam menangkap pelaku," ujarnya.
ANWAR MARJAN
Populer
Waspada, Penyakit Haters Prabowo-Jokowi Menular!
Tragis, Pesepak Bola Asal Rusia Jualan Jus di Solo
Menhan Minta Panglima Usut Pembocor Dokumen DKP