TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Pemilihan Umum (KPU) sudah menetapkan guru besar ilmu ekonomi Universitas Brawijaya, Ahmad Erani Yustika, sebagai moderator debat kedua calon presiden. Komisioner KPU Arief Budiman mengatakan Erani terpilih dan menyisihkan tiga ekonom lainnya.
"Ada empat ahli ekonomi yang kita sampaikan, tim sukses Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla menyepakati Pak Erani sebagai moderatornya," kata dia di gedung KPU, Jalan Imam Bonjol, Jakarta, Rabu, 11 Juni 2014.
Arief menuturkan ekonom-ekonom yang disodorkan untuk memandu debat dengan tema membangunan ekonomi dan kesejahteraan sosial itu, antara lain Sekretaris Komite Ekonomi Nasional Aviliani, dosen Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada (UGM) Tony Prasetiantono, dan Hendri Saparini yang juga dari UGM.
Dia mengatakan Erani terpilih karena tidak diragukan lagi kemampuannya di bidang ekonomi, profesional, dan independen. "Performanya juga bagus," ujarnya.
Menurut Arief, saat ini pihaknya akan mengadakan rapat pleno dengan Erani. Selain itu, nantinya Erani juga akan diikutsertakan menyusun pertanyaan bersama tim ahli yang sudah ditunjuk sebelumnya.
Sebelum memandu debat yang berlangsung pada Ahad, 15 Juni 2014, Arief mengatakan Erani harus latihan selama tiga hari sebelum hari pelaksanaan. Tujuannya, kata dia, ada beberapa ketentuan yang harus ditaati moderator pada debat yang digelar di Hotel Gran Melia, Jakarta Selatan itu. "Jadi moderator debat capres ini sangat sulit ketimbang debat-debat lainnya," ujarnya.
KPU menjadwalkan lima kali debat calon presiden dalam satu bulan masa kampanye. Debat dilakukan setiap pekan dan disiarkan oleh sebelas stasiun televisi. Tema debat mengangkat isu demokrasi, pemerintahan, pertahanan, pendidikan, pangan, energi, dan lingkungan.
LINDA TRIANITA
Berita Terkait
Valid, Surat Rekomendasi Pemecatan Prabowo
Ini Alasan Prabowo Dipecat sebagai Perwira
Soal HAM, Prabowo Dianggap Lempar Tanggung Jawab