TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara Komisi Pemberantasan Korupsi, Johan Budi Sapto Prabowo, mengatakan lembaganya menetapkan status cegah terhadap Daniel Otto Kumala, orang yang diyakini memiliki hubungan famili dengan Cahyadi Kumala Kwee alias Swee Teng, Direktur PT Sentul City sekaligus Komisaris Utama PT Bukit Jonggol Asri. Pencegahan itu terkait dengan kasus dugaan suap dalam tukar-menukar kawasan hutan Bogor.
"Sejak 6 Juni 2014, ada empat orang yang dicegah. Semuanya berasal dari kalangan swasta," kata Johan di kantornya, Rabu, 11 Juni 2014.
Selain Daniel Otto Kumala, KPK, melalui Direktorat Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, juga mencegah Ardani, Suwito, dan Lusiana herdin. "Seluruhnya dicegah hingga enam bulan ke depan."
Menurut Johan, pencegahan itu bertujuan agar sewaktu-waktu diperlukan pemeriksaan, mereka sedang tak berada di luar negeri. "Tapi saya belum tahu kapan mereka dipanggil," kata Johan.
Kasus dugaan korupsi pengurusan izin tukar-menukar kawasan hutan seluas 2.754 hektare di Bogor itu bermula dari operasi tangkap tangan yang dalam rangkaiannya menangkap tiga orang, yaitu Bupati Bogor Rachmat Yasin, Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bogor M. Zairin, dan kurir PT Bukit Joggol Asri, F.X. Yohan--bukan pegawai Bukit Jonggol.
Pada 9 Mei 2014, KPK mengumumkan penetapan tiga orang yang ditangkap itu sebagai tersangka kasus dugaan korupsi pengurusan izin hutan tersebut. KPK meyakini sudah ada pemberian uang Rp 5 miliar ke Rachmat--duit itu diambil dari kantor Bukit Jonggol.
Situs www.sentulnirwana.com memuat informasi soal PT Bukit Jonggol Asri. Perusahaan tersebut didirikan pada 1994. Pada 2010, 88 persen sahamnya diambil PT Sentul City Tbk. Mega proyek ketika itu adalah kota baru mandiri. Lima bulan kemudian, Sentul City resmi menggandeng PT Bakrieland Development Tbk. Kepemilikan saham masing-masing 50 persen.
Pada 23 Juli 2011, Bukit Jonggol memulai proyek Sentul Nirwana di atas lahan seluas 12.000 hektare di Jonggol, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Pada April 2013, Sentul City meningkatkan kepemilikan sahamnya di Bukit Jonggol menjadi 65 persen. Di saat yang bersamaan, saham Bakrieland menurun menjadi 35 persen.
MUHAMAD RIZKI
Berita Terpopuler:
Menteri Agama: Sisa Kuota Haji Jadi Bancakan
Tarif Listrik 6 Golongan Pelanggan Naik per 1 Juli
PBB Beri Rapor Merah Soal Toleransi di Indonesia
Miley Cyrus Robek Gambar Selena Gomez di