TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, Armida Alisjahbana, mengatakan pemangkasan anggaran sebesar 30 persen bisa memangkas kesempatan kerja di Indonesia. "Kesempatan kerja menjadi 2,2 juta, dari target sebelumnya sebesar 3 juta," ujarnya seusai menghadiri pertemuan dengan Komisi XI DPR, Senin, 9 Juni 2014.
Dia mengatakan pada APBN sebelumnya, total dana yang dialokasikan terkait dengan masalah kemiskinan, pengangguran, dan masalah sosial lainnya sebesar Rp 140 triliun. Namun pada RAPBNP saat ini menjadi Rp 98 triliun. Angka tersebut, menurut Armida, masih dalam batas kewajaran, terlebih pemangkasan tersebut hanya sementara.
Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo juga mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi pasca-pemangkasan anggaran diperkirakan hanya sekitar 5,15 persen. Angka tersebut tidak sesuai dengan target BI yang memproyeksikan tumbuh hingga mencapai 5,5 persen.
Sebelumnya Menteri Keuangan Chatib Basri mengatakan pemangkasan anggaran ini demi menjaga keberlanjutan ekonomi Indonesia. Keputusan tersebut diambil lantaran pemerintah tidak berani menaikkan harga bahan bakar minyak bersubsidi. Rentannya kondisi pasar keuangan Indonesia terhadap gejolak serta adanya penyelenggaraan pemilihan presiden, menjadi pertimbangan untuk menghapus kebijakan tersebut.
AYU WANDARI
Berita Lain
Pemecatan Prabowo Tak Hanya Soal Penculikan
Ahok Mulai Blusukan ala Jokowi
Waspada, Penyakit Haters Prabowo-Jokowi Menular!