TEMPO.CO, Bekasi - Tabloid Obor Rakyat beredar di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, yang sebelumnya ramai di Jawa Timur. Sebuah Pondok Pesantren Ulumul Quran, Kampung Buaran, Desa Lambang Sari, Kecamatan Tambun Selatan, menerima sepuluh eksemplar tabloid yang menyudutkan salah calon presiden pada Senin, 9 Juni 2014.
"Dikirim seperti pengiriman paket, terbungkus rapi," kata Munir Abas, pimpinan Pondok Pesantren Ulumul Qur'an, Rabu, 11 Juni 2014. (Baca juga: Alamat Redaksi Tabloid Obor Rakyat Fiktif)
Menurut dia, tabloid itu dikirim dengan alamat pondok pesantrennya dan diterima di bagian tata usaha sekitar pukul 12.00 WIB. Anehnya, tak ada alamat pengirim, maupun perusahaan jasa pengiriman paket. "Setelah dibuka, ternyata isinya tabloid," kata Munir.
Mereka telah menyimpan tabloid itu karena dianggap kampanye hitam. Sampul tabloid yang diterima itu dengan headline berjudul 'PDIP Partai Salib', 'Jejak Hitam di Era Mega', dan 'Pria Berdarah Tionghoa Itu Kini Capres'. "Ini menyudutkan salah satu capres," kata Munir.
Padahal, menurut Munir, kedua capres tersebut merupakan orang terbaik di Indonesia. Sehingga, apabila terdapat serangan melalui kampanye hitam, belum tentu yang menyerang lebih baik dari yang diserang. "Kalau misal Pak Jokowi yang jadi (presiden), dia (Jokowi) juga harus merangkul Pak Prabowo. Begitu sebaliknya," ujar Munir.
Munir menambahkan, pondok pesantrennya bukan kali ini saja menerima tabloid serupa. Sepekan sebelumnya, sebanyak 15 eksemplar tabloid Obor Rakyat juga dikirim ke pondok pesantrennya. Cara pengirimannya juga sama, langsung ke bagian tata usaha. "Edisi pertama itu, Capres Boneka," kata Munir.
Meski demikian, Munir berharap dikirim lebih banyak lagi. Sebab, dapat dibuat sebagai bahan baku kerajinan tangan yang mempunyai nilai jual. "Lumayan kan, dapat bahan gratis," kata Munir yang memberdayakan santrinya membuat kerajinan tangan.
ADI WARSONO
Berita Terpopuler
Pemecatan Prabowo Tak Hanya Soal Penculikan
Ahok Mulai Blusukan ala Jokowi
Waspada, Penyakit Haters Prabowo-Jokowi Menular!