TEMPO.CO, Jakarta - Panglima Tentara Nasional Indonesia Jenderal Moeldoko untuk kesekian kali membantah pihaknya tidak netral serta keterlibatan aparat bintara pembina desa dan satuan teritorial TNI menggiring aspirasi warga untuk memilih pasangan Prabowo-Hatta saat pemilihan presiden 9 Juli nanti.
"Sekali lagi, saya sangat berharap kepada masyarakat untuk tidak selalu mencurigai TNI, babinsa, dan satuan teritorial. Yakinlah kepada kami dan seluruh prajurit kami. Kami akan bekerja secara profesional dengan taat asas dan taat perintah. Itu sangat jelas, TNI netral," ujar Moeldoko seusai olahraga di kompleks Secapa TNI AD, Kota Bandung, Rabu 11 Juni 2014.
Panglima Kodam III Siliwangi Mayor Jenderal Dedi Kusnadi mengamini. Ia mengakui sejauh ini ada kabar bahwa aparat babinsa di wilayahnya (Jawa Barat dan Banten), misalnya di Sumedang, Sukabumi, dan Indramayu, memihak dan menggiring dukungan kepada salah satu pasangan kandidat presiden.
"Sudah saya datangi ke Sumedang, Sukabumi, ke mana pun, ke Banten. Ternyata sama saja, eggak ada babinsa seperti itu. Itu tuduhan orang untuk menjatuhkan kelompok kami saja. Bahkan sudah saya perintahkan para babinsa agar melanjutkan pekerjaan sesuai dengan fungsi tugas dan tanggung jawab. Jangan kendor," ujar Dedi di Secapa Bandung.
ERICK P. HARDI
Berita Terpopuler:
Anak Tukang Becak Ini Terima Beasiswa ke Inggris
Hendak Nonton Persib, Bobotoh Tewas Tergilas Truk
Tiga Mahasiswa ITS Dapat Anugerah Saintis Muda
Tarif Listrik 6 Golongan Pelanggan Naik per 1 Juli