TEMPO.CO, Samarinda - Kepala Seksi Konservasi Wilayah I Berau Balai Konservasi Sumber Daya Alam BKSDA Kalimantan Timur Aganto Seno menyatakan siap bekerja sama dengan kepolisian untuk mengungkap pembunuhan beruang madu (Herlarctos malayanus) di Desa Samburakat. Menurut dia, sejauh ini pihaknya masih terus memantau perkembangan penyelidikan kepolisian setempat.
"Polisi belum koordinasi dengan kami, tapi kami siap membantu," kata Aganto Seno saat dihubungi di Samarinda, Kamis, 12 Juni 2014.
Menurut dia, soal adanya sejumlah warga yang diduga membunuh dan mengkonsumsi beruang madu harus dibuktikan. Ia sendiri belum mendapatkan laporan adanya pelanggaran pidana tersebut. "Saya tahu dari media saja, kebetulan saya sedang cuti," kata Aganto.
Dari informasi yang diperolehnya, memang ada sejumlah warga yang sedang menguliti beruang madu. Menurut dia, kejadian itu sudah berlangsung tiga bulan lalu. Aktivitas ini terdokumentasikan dan tersebar di akun media sosial Facebook. Namun ia mengaku belum mengetahui lokasi foto tersebut.
Aganto menyatakan beruang madu termasuk satwa langka yang dilindungi. Barang siapa yang membunuh, kata dia, akan dikenakan pasal pelanggaran pidana.
Menurut dia, kasus ini sudah diselidiki oleh kepolisian, sehingga dirinya tak bisa melangkah lebih jauh meski masalah satwa langka masuk ranah KSDA. "Kami tak bisa ngapa-ngapain, posisi kami terus memantau saja," katanya.
Adanya foto-foto yang diunggah di Facebook yang memperlihatkan empat orang sedang menguliti beruang madu ini sudah dilaporkan organisasi pelindung satwa Pro-Fauna ke Kepolisian Resor Berau. Dalam foto tersebut terlihat jelas aktivitas empat orang itu. Kuat dugaan beruang madu tersebut dikuliti untuk disantap.
Dari cerita Pro-Fauna, beruang madu nahas tersebut mati terjerat di dalam hutan. Jerat yang merenggut nyawa mamalia itu dipasang untuk menjerat babi hutan. "Apa pun alasannya, itu pidana. Harusnya mereka melaporkan ke BKSDA atau Kepolisian, bukan membawa pulang dan memakannya," kata Rosek Nursahid, Chairman Pro-Fauna.
FIRMAN HIDAYAT
Berita Terpopuler:
Moderator Debat Capres Jawab Kritik Lewat Twitter
Ini Raeni, Anak Tukang Becak Peraih Beasiswa ke Inggris
Pemerintah dan DPR Sepakati Asumsi Makro APBNP
Krisdayanti: Jokowi Harus Perhatikan Perempuan