TEMPO.CO, Jakarta: Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengusulkan target produksi minyak bumi pada 2015 di kisaran 830 ribu-870 ribu barel per hari. Menteri ESDM Jero Wacik mengatakan target produksi ini realistis bisa dicapai meskipun produksi saat ini masih di kisaran 800 ribu barel per hari.
"Kelihatannya realistis dengan catatan Blok Cepu bisa diresmikan operasinya pada awal Agustus 2014 dengan produksi 40 ribu barel per hari, November jadi 80 ribu barel per hari dan Maret atau April 2015 bisa menjadi 165 ribu barel per hari," kata Jero dalam Rapat Kerja dengan Komisi Energi DPR di Jakarta, Rabu, 11 Juni 2014.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Chatib Basri mengatakan lifting minyak dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2015 diusulkan 900 ribu-920 ribu barel per hari. Direktur Jenderal Minyak dan Gas Kementerian ESDM, Edy Hermantoro, mengatakan target produksi direvisi karena ada sejumlah proyek yang terlambat.
"Target 900 ribu sampai 920 ribu barel per hari itu target lama. Karena ada delay-delay itu direvisi, masak dipaksakan?" kata Edy.
Dalam rancangan APBN Perubahan 2014, Kementerian ESDM dan Komisi Energi menyepakati target lifting minyak 818 ribu barel per hari. Sebelumnya dalam work program and budget yang disusun Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) dan kontraktor kontrak kerja sama (KKKS), lifting 2014 diperkirakan hanya berkisar 804 ribu barel per hari.
"Tahun depan, SKK Migas menargetkan declining rate sekitar 3 persen, jadi tidak turun tajam," kata Edy.
Untuk menjaga tingkat produksi minyak, maka pemerintah dan SKK Migas akan mempercepat perizinan dan mendorong pelaksanaan enhanced oil recovery oleh KKKS. Selain itu Kementerian ESDM menargetkan produksi gas bumi pada 2015 sebanyak 1,24 juta barel setara minyak per hari. Kementerian menargetkan kewajiban pemenuhan kebutuhan pasar domestik (Domestic Market Obligation/DMO) untuk gas ditargetkan 50 persen.
BERNADETTE CHRISTINA MUNTHE
Berita Terpopuler:
Tarif Listrik 6 Golongan Pelanggan Naik per 1 Juli
2025, 120 Juta Rakyat Indonesia Tak Punya Rumah
Anggaran Pensiun PNS Rp302 Miliar Tak Ada Laporan?
Tol Trans Jawa Rampung 2017
BPK Sebut Ongkos Pupuk Bersubsidi Kemahalan