TEMPO.CO, Jakarta - PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) menyatakan pengoperasian PLTU Pangkalan Susu sudah memasuki tahap uji coba pertama. Dengan begitu, pengoperasian pembangkit ini secara komersial (commercial on date/COD) akan dimulai pada akhir tahun ini.
"Pangkalan Susu sudah first pairing dan akan beroperasi akhir tahun ini," kata Direktur Operasi Jawa Bali Sumatera PLN, Ngurah Adnyana, kepada wartawan di Hotel Ambhara, Rabu, 11 Juni 2014. Pengujian pembangkit listrik ini hingga beroperasi komersial diperkirakan bakal membutuhkan waktu hingga enam bulan.
Adnyana mengatakan pada akhir tahun nanti, pengoperasian PLTU Pangkalan Susu baru satu unit pertama dulu. Dengan kapasitas 200 megawatt (MW), pembangkit ini diharapkan dapat mengurangi defisit listrik di wilayah Medan, Sumatera Utara. (Baca: PLN Siap Bangun PLTU Pangkalan Susu)
Untuk mengurangi defisit listrik di Sumatera bagian utara (Sumbagut), PLN telah merampungkan perawatan PLTU Belawan GT 2.2. Pembangkit ini menambah pasokan listrik untuk Sumbagut sebesar 145 MW. PLN juga sudah menyewa PLTD dengan total kapasitas 150 MW yang akan dioperasikan bertahap pada April-Juni 2014.
Upaya lainnya, Direktur Perencanaan dan Pembinaan Afiliasi Murtaqi Syamsuddin sempat menuturkan pihaknya akan mempercepat pembangunan pembangkit gas untuk penopang beban puncak (peaker) berkapasitas 400 MW di Arun, Aceh, dan Pangkalan Brandan, Sumut. (Baca: Dahlan Siapkan Terobosan untuk Listrik Sumatera)
Sementara untuk jangka panjang, PLN akan merampungkan pembangunan pembangkit-pembangkit yang tertunda penyelesaiannya, yakni PLTA Asahan 3 180 MW, PLTP Sarulla 330 MW, PLTU Nagan Raya 200 MW, dan termasuk PLTU Pangkalan Susu yang sudah beres. Untuk PLTA Asahan 3, tutur Murtaqi, masih terhambat perizinan dari Kementerian Kehutanan. Pembangunan PLTP Sarulla justru sudah lebih maju daripada PLTA Asahan 3, seluruh perizinan proyek pembangkit ini sudah selesai.
AYU PRIMA SANDI
Terpopuler:
Pemecatan Prabowo Tak Hanya Soal Penculikan
Anak Tukang Becak Ini Terima Beasiswa ke Inggris
Anak Tukang Becak ini Lulus dengan IPK 3,96
Fasilitas Kaum Cacat Diduga Dikorupsi, KPK Kaget