TEMPO.CO, Malang - Untuk mengantisipasi kenaikan harga beras di Malang menjelang dan saat berlangsungnya Ramadan, Perum Bulog akan menggelar operasi pasar di Malang selama 35 hari, mulai dari 22 Juni 2014. “Lokasinya di pasar-pasar besar penting di Kota Malang, Kabupaten Malang, dan Pasuruan,” kata Kepala Bulog Subdivisi Regional Malang, Langgeng Wisnu Adinugroho, Kamis, 12 Juni 2014.
Beras yang dijual ke masyarakat lewat operasi pasar merupakan beras kelas premium. Namun, mengenai besaran harganya masih dikoordinasikan dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Yang jelas harga berasnya lebih murah lantaran beras yang dijual digiling di Unit Pelaksana Teknis Penggilingan milik Bulog, serta komponen distribusi tidak dihitung dalam penjualan beras berkat subsidi dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Kuota yang ditetapkan hanya sebanyak satu ton di setiap lokasi.
Berakhirnya musim panen menjadi salah satu pemicu kenaikan harga beras berbagai kualitas di Jawa Timur rata-rata Rp 200 per kilogram. Harga beras diprediksi naik Rp 500 per kilogram pada masa jelang Ramadan, dan pada masa Lebaran akibat pasokan beras akan semakin berkurang, sedangkan permintaan meningkat. Harga beras diprediksi akan berangsur normal pada akhir Juli, saat musim panen berlangsung kembali.
Langgeng mencontohkan, harga beras kelas medium saat ini naik dari Rp 7 ribu menjadi Rp 8.700 per kilogram. Beras jenis kristal kini Rp 9.800, atau naik dari kisaran Rp 9 ribu sampai Rp 9.500 per kilogram.
Kenaikan harga bukan hanya terjadi pada beras, melainkan juga pada daging sapi. Walau Jawa Timur surplus 150 ribu ekor sapi per tahun, dalam beberapa bulan terakhir pedagang kesulitan mendapat pasokan dari rumah potong. Akibatnya, harga daging sapi kini melonjak dari kisaran Rp 92.600-95 ribu per kilogram.
ABDI PURMONO
Berita Terpopuler:
Ditinggal Jokowi, Ahok: Tanganku Pegal
5 Cara Ampuh Dongkrak Jumlah Sperma
Ada Gunung Bertuah, Bandara Kulon Progo Ditolak
Mau Dicopot Ahok, Kepala UPT Monas Pasrah
Penyebab Miley Cyrus Robek Gambar Selena Gomez