TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan menjawab sindirian Pelaksana Tugas Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama soal kereta api peti kemas yang seharusnya bisa terakses ke Pelabuhan Tanjung Priok. Ia mengatakan sebenarnya PT Kereta Api Indonesia telah mengusulkan pembangunan rel kepada Kementerian Perhubungan, namun ditolak.
“Kira-kira tahun lalu KAI usul, tapi ternyata Kemenhub yang mau bangun relnya. Bahkan sudah dianggarkan,” kata Menteri Dahlan setelah rapat dengan sejumlah pimpinan badan usaha milik negara di Jakarta, Kamis, 12 Juni 2014. (Baca: Pengamat: Kereta Api Alternatif Angkutan Barang)
Karena sampai saat ini Kementerian Perhubungan belum juga membangun rel kereta tersebut, Dahlan menyarankan KAI untuk sekali lagi mengajukan usul tersebut kepada Kementerian. Apalagi momen saat ini dinilai tepat karena terjadi pemangkasan anggaran di Kementerian Perhubungan. “Terserah Kemenhub. Tapi kami harapkan, sudahlah kasih ke KAI,” katanya. “KAI punya dana untuk itu.”
Sebelumnya, Ahok heran mengapa Menteri Dahlan belum bisa membuat kebijakan tentang masuknya kereta api peti kemas ke pelabuhan. Selama ini, peti kemas yang diangkut kereta api harus diturunkan dulu dan dibawa ke pelabuhan dengan truk. Padahal di Surabaya kereta peti kemas bisa langsung dibawa ke Pelabuhan Tanjung Perak melalui rel. (Baca: Anggaran Dipangkas, Kereta Layang Tertunda)
Lebih jauh, Dahlan berharap PT KAI dan Kementerian Perhubungan bisa segera membangun rel sepanjang 300-500 meter untuk bisa menurunkan angka kemacetan di Tanjung Priok. “Dari yang tadinya hanya 90 gerbong masuk per hari, bisa ditingkatkan menjadi 600 gerbong,” katanya.
ANANDA PUTRI
Berita terpopuler:
Pemerintah dan DPR Sepakati Asumsi Makro APBNP
Carrefour Siapkan 46 Alphard untuk Pemudik
Kawasan Bebas Uang Tunai Sukses Diterapkan di UI
Kapan Saat yang Tepat Beli Jersey Piala Dunia?