Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Polisi Ringkus Komplotan Penculik Warga India  

Editor

Ali Anwar

image-gnews
Ilustrasi. windowstorussia.com
Ilustrasi. windowstorussia.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Sektor Metro Sawah Besar, Jakarta Barat, meringkus para penculik warga negara India di Purwakarta, Jawa Barat, Kamis, 12 Juni 2014. Para penculik adalah Balpreet Singh, 43 tahun, warga Kanada keturunan India; Sandip Kumar alias Nani (33), warga negara India; dan Armendeep Singh Brar (41), warga negara Amerika Serikat keturunan India. Polisi juga menangkap R, 30 tahun, anggota Kepolisian Resor Purwakarta.

Adapun para korban penculikan adalah warga negara India: Charat Singh Brar, 27 tahun, Baljinder Singh (32) alias Roshan, dan Amarjeet Singh (25). Mereka juga menculik warga Indonesia keturunan India, Aldo Minhas, 49 tahun.

Kepala Kepolisian Sektor Sawah Besar Komisaris Shinto Silitonga mengatakan kasus terungkap setelah istri Aldo, Kuldip Kaur, melaporkan kehilangan suaminya. “Juga kerja sama yang baik dari kepolisian Sawah Besar dan Purwakarta," kata Shinto di Jakarta, Jumat, 13 Juni 2014. (Baca: Polisi: Komplotan Penculik Incar Korban)

Kasus ini bermula, kata Shinto, ketika Armendeep Singh Brar menjanjikan pekerjaan dengan gaji hingga jutaan dolar kepada tiga korban warga India yang sudah dia kenal sebelumnya di India. Mereka dijanjikan pekerjaan di Amerika, Australia, dan Selandia Baru. Syaratnya, setiap korban harus membayar Rp 150 juta secara kontan ataupun transfer. “Mereka harus datang langsung ke Jakarta,” ujar Shinto.

Tergiur gaji besar, ketiganya datang ke Jakarta dan menetap di daerah Pasar Baru, Kemayoran, dan Sunter. "Paspor, kartu identitas, uang, dan semua barang mereka diambil oleh tersangka ASB (Armendeep Singh Brar). Mereka tidak memiliki apa-apa selama di Jakarta," kata Shinto.

Ketiga korban protes kepada Armendeep karena hingga beberapa hari mereka tidak kunjung diberangkatkan ke negara tujuan. Permintaan agar uang yang sudah diserahkan agar dikembalikan juga ditolak. Mereka lantas mengadu kepada Aldo Minhas, pekerja di toko gorden di Pasar Baru.

Aldo menyampaikan permintaan mereka kepada Armendeep. Namun, bukannya memenuhi permintaan itu, Armendeep malah mengajak dua temannya, Balpreet Singh dan Sandip Kumar. Ketiga warga India yang sudah setahun menginap di sebuah hotel di Purwakarta itu kemudian mengontak RHN, polisi Purwakarta.

RHN diminta membantu mengurus suatu masalah di Jakarta. Namun, "Saat kami tanya, RHN mengaku tidak tahu mengenai masalah yang disebutkan Armendeep," ujar Shinto. Pada Sabtu, 7 Juni 2014, mereka berempat berangkat dari Purwakarta ke Jakarta menggunakan mobil Daihatsu Terios putih milik Armendeep.

Di Jakarta, mereka mengangkut Baljinder Singh yang sudah diperintahkan untuk menunggu di Seven Eleven di samping Mal Golden Truly. Baljinder dipaksa duduk di kursi paling belakang dengan tangan diborgol ke belakang. Selanjutnya rombongan bergerak menuju Bangi Kopitiam di Jalan Samanhudi untuk mengangkut tiga korban yang lain.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Di sana sudah menunggu mobil Terios putih lain yang dinaiki oleh tiga rekan pelaku penculikan. Mereka mengaku sebagai anggota kepolisian. Empat orang dalam mobil pertama turun dan langsung mengangkut Aldo, Charat, dan Amarjeet yang sedang berada di dalam.

Mereka menurut saat diangkut karena diancam akan ditembak polisi jika bertindak macam-macam. Amarjeet dipisahkan dari kedua temannya dan dimasukkan ke dalam mobil kedua, yang diakui didampingi seorang anggota kepolisian.

Rombongan dua mobil itu melaju ke arah Purwakarta melalui Jalan Tol Ancol dan Jalan Tol Jakarta-Cikampek-Purbaleunyi. Telepon seluler korban dibuang di sekitar Pluit. Di Purwakarta, mereka diinapkan di Hotel Intan.

Aldo disiksa karena dianggap ikut campur dalam urusan ini. Semua kegiatan direkam oleh salah seorang tersangka berjuluk Happy, yang kini masih dalam pencarian. Pada 8 Juni, pukul 21.00, Aldo dilepaskan dalam kondisi patah kaki dan babak belur. Sedangkan ketiga korban lainnya disekap sampai 11 Juni.

Atas laporan istri Aldo, kepolisian Sawah Besar dan kepolisian Purwakarta melakukan pengejaran. Hasilnya, polisi membebaskan para korban dan menangkap para pelaku pada 11 Juni, pukul 11.00 WIB. Shinto mengatakan para pelaku akan dikenakan Pasal 328 KUHP dan Pasal 333 KUHP dengan total hukuman penjara 21 tahun.

Polisi menyatakan masih akan terus mencari enam pelaku penganiayaan lain, yaitu P, B, dan DB, tiga WNI asal Purwakarta yang mengaku sebagai anggota kepolisian; serta BS alias Happy, SCK, dan HS, WNA asal India yang tinggal di Karawang. "Kami akan terus mengejar untuk membongkar sindikat penipu semacam ini," kata Shinto.

URSULA FLORENE SONIA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kemenhub Imbau Masyarakat Tinggalkan Travel Gelap, Ini 5 Dampak Buruk Menggunakannya

4 hari lalu

Personel kepolisian terpaksa menurunkan penumpang travel gelap saat terjaring penyekatan pemudik di pintu keluar tol Pejagan-Pemalang, Adiwerna, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Kamis, 6 Mei 2021. Polres Tegal melakukan tes usap antigen dan menurunkan puluhan penumpang travel gelap akibat kendaraannya ditahan saat ingin mudik ke Pemalang. ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah
Kemenhub Imbau Masyarakat Tinggalkan Travel Gelap, Ini 5 Dampak Buruk Menggunakannya

Hindari risiko fatal dengan travel gelap. Ketahui dampak buruknya, termasuk kecelakaan, asuransi, dan tarif tak jelas.


Kapolres Jakut Klaim Kawasan Wisata Ancol Aman, Belum Ada Laporan Tindak Kriminal

13 hari lalu

Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Gidion Arif Setyawan, saat ditemui di kawasan Ancol, Jakarta Utara, pada Jumat, 12 April 2024. Tempo/Adil Al Hasan
Kapolres Jakut Klaim Kawasan Wisata Ancol Aman, Belum Ada Laporan Tindak Kriminal

Kapolres Jakarta Utara Kombes Gidion Arif Setyawan mengklaim belum ada kerawanan dan berbagai tindak kriminal yang terjadi di kawasan wisata Ancol


Anies Tanggapi Isu Jual-beli Bangku Sekolah: Bentuk Kriminalitas

23 Januari 2024

Calon presiden nomor urut satu, Anies Baswedan, hadir di lokasi acara Desak Anies di Rocket Convention Hall, Sleman, Yogyakarta pada Selasa, 23 Januari 2024. TEMPO/Sultan Abdurrahman
Anies Tanggapi Isu Jual-beli Bangku Sekolah: Bentuk Kriminalitas

Anies mengatakan itu merupakan penyimpanan, pelanggaran dan kriminalitas yang tidak boleh dibiarkan.


Polisi Selidiki Kasus Bapak Aniaya Anak hingga Tewas di Semarang

2 Januari 2024

Ilustrasi tewas atau jenazah atau jasad. shutterstock.com
Polisi Selidiki Kasus Bapak Aniaya Anak hingga Tewas di Semarang

Diduga penganiayaan itu dilakukan karena pelaku ingin melindungi anak laki-lakinya yang lain yang juga adik korban, JW, 18 tahun.


Prabowo Bilang Indonesia Negara Aman, Ini Daftar Negara dengan Kriminalitas Tertinggi

13 Desember 2023

Tentara Uni Nasional Karen (KNU) berjaga-jaga saat peringatan 70 tahun Hari Revolusi Nasional Karen di Kaw Thoo Lei, negara bagian Kayin, Myanmar, 31 Januari 2019. Warga memperingati 70 tahun merdekanya konflik Karen. REUTERS/Ann Wang
Prabowo Bilang Indonesia Negara Aman, Ini Daftar Negara dengan Kriminalitas Tertinggi

Prabowo singgung Indonesia masih aman, damai, dan terkendali


Kriminal Sepekan: Ade Armando Digugat PDIP, Firli Akui Bertemu SYL, Wanita Mental Ditabrak Fortuner

29 Oktober 2023

Politisi Partai Solidaritas Indonesia, Ade Armando mengadakan konferensi pers untuk klarifikasi terhadap gugatan 200 miliar dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) di Jalan Cokroaminoto no. 92, Menteng, Jakarta Pusat. TEMPO/OHAN B SARDIN
Kriminal Sepekan: Ade Armando Digugat PDIP, Firli Akui Bertemu SYL, Wanita Mental Ditabrak Fortuner

Sejumlah peristiwa kriminalitas terjadi sepekan terakhir di Jabodetabek. Ade Armando digugat PDIP, Firli Bahuri, Fortuner tabrak wanita di Kembangan


Polres Jakarta Utara: Ancol dan Sunter Daerah Rawan Kejahatan Pekan Lalu

13 Agustus 2023

Kapolres Metro Jakarta Utara Komisaris Besar Polisi Gidion Arif Setyawan di Polres Metro Jakarta Utara, Senin 17 Juli 2023. ANTARA/HO-Humas Polri
Polres Jakarta Utara: Ancol dan Sunter Daerah Rawan Kejahatan Pekan Lalu

Polres Jakarta Utara menandai Ancol hingga Sunter Agung dengan warna merah di peta kerawanan kejahatan


Polisi Cari Penganiaya Guru SMA hingga Buta di Rejang Lebong

4 Agustus 2023

Ilustrasi bangku sekolah. Sumber: Pixabay/asiaone.com
Polisi Cari Penganiaya Guru SMA hingga Buta di Rejang Lebong

Pelaku menganiaya dengan menggunakan ketapel kepada guru SMA itu.


Polisi Tangkap 2 Pelaku Mutilasi yang Sebar Tubuh Korban di Lima Lokasi

16 Juli 2023

Ilustrasi pembunuhan. FOX2now.com
Polisi Tangkap 2 Pelaku Mutilasi yang Sebar Tubuh Korban di Lima Lokasi

Terkuaknya kasus mutilasi ini pasca temuan potongan-potongan tubuh manusia total di lima titik Sleman.


DPRD DKI Duga Blok G Pasar Tanah Abang Jadi Sarang Preman karena Keluhan Pedagang Diabaikan

7 Juli 2023

Ketua Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI Jakarta Ismail saat rapat program prioritas PT Pembangunan Jaya Ancol 2023 di Ruang Rapat Komisi B, Kamis, 19 Januari 2023. TEMPO/Ihsan Reliubun
DPRD DKI Duga Blok G Pasar Tanah Abang Jadi Sarang Preman karena Keluhan Pedagang Diabaikan

DPRD DKI Jakarta menduga Blok G Pasar Tanah Abang menjadi sarang preman dan tempat mengonsumsi narkoba karena keluhan pedagang diabaikan.