Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Utang Merpati ke Pertamina Rp 1,38 Triliun  

image-gnews
Petugas melihat Pesawat Merpati Nusantara Airlines yang tergelincir dan patah di landasan pacu Bandara El Tari Kupang, NTT, (10/6). Pesawat ini terbang dari Ngada, Flores, membawa 46 penumpang dan empat kru. ANTARA FOTO/Bernadus Tokan
Petugas melihat Pesawat Merpati Nusantara Airlines yang tergelincir dan patah di landasan pacu Bandara El Tari Kupang, NTT, (10/6). Pesawat ini terbang dari Ngada, Flores, membawa 46 penumpang dan empat kru. ANTARA FOTO/Bernadus Tokan
Iklan

TEMPO.CO , Jakarta - Anggota Komisi Perhubungan DPR, Azam Azman Natawijaya, mengatakan utang PT Merpati Nusantara Airlines ke PT Pertamina mencapai Rp 1,38 triliun. "Tadi Pertamina mengatakan mereka tidak bisa memberikan Avtur lagi. Syaratnya harus cash-and-carry. Kalau mau ambil Avtur Pertamina, ya PT Merpati harus bayar dulu," kata Azam kepada Tempo usai rapat panitia kerja Merpati, Kamis petang, 12 Juni 2014, di ruang rapat Komisi Perhubungan DPR Jakarta.

PT Pertamina, menurut Azam, sudah menyerahkan utangnya kepada pemegang saham.  Direktur Keuangan Pertamina Andri Trunajaya Hidayat menolak berbicara saat ditemui usai rapat. Ia buru-buru meninggalkan ruang rapat. (Baca:Hingga Januari 2014, Utang Merpati Rp 7,6 Triliun)

Azam menjelaskan rapat Panitia Kerja Merpati baru sebatas mengiventarisir masalah-masalah yang membelit PT Merpati saat ini, termasuk syarat-syarat untuk dapat terbang lagi. Rapat molor satu jam dari yang seharusnya dimulai pada pukul 13.00 WIB.

Kondisi Merpati saat ini, menurut Azam, serba sulit. "Kalau untuk cash-and-carry, Merpati  tidak punya uang. Kalaupun mau menerbangkan pesawat, pesawatnya harus diasuransikan. Sayangnya, Merpati juga belum melunasi tunggakan premi asurasinya, enggak bisa bayar. Soal sumber daya manusianya juga, siap atau tidak," ujarnya. Masalah lainnya adalah soal rute Merpati yang  sudah dibekukan oleh Kementerian Perhubungan.

Menurut Azam, rute perintis yang dimiliki Merpati ternyata sudah dilelang ke perusahaan-perusahaan swasta. "Siapa yang berani membayar terbaik untuk rute ke daerah-daerah timur, daerah yang remote area, itulah yang menang. Yang menang ya kayak Susi Air dan swasta lainnya yang punya pesawat kecil, seperti pesawat isi 20 penumpang ke bawah." (Baca:Dahlan: Tak Masalah Rute Impian Merpati Direbut).

Hal itu dilakukan Merpati, ujar Azam, sebagai pemasukan untuk perusahaan. Merpati juga punya usaha kecil, tapi cuma sedikit, seperti kerja sama dengan Pemerintah Daerah Merauke. Pesawat MA60 mereka yang selama ini digunakan juga sudah tidak layak terbang. Jadi, masalahnya itu sudah bertumpuk-tumpuk. "Direksinya juga menggerogoti dari dalam," katanya.

Azam mengatakan bahwa izin usaha Merpati berakhir pada Februari 2015. Jadi, sebelum Januari 2015 harus bisa terbang kalau izin usahanya ingin diperpanjang. Kalau sampai Merpati tidak dapat memenuhi syarat itu, maka Izin Usaha Penerbangan Merpati akan dicabut oleh pemerintah. Kalau izin usaha dicabut, ujarnya, akan repot untuk mengurusnya kembali.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut dia, DPR belum memutuskan solusi untuk masalah yang dihadapi Merpati." Kami masih kumpulkan dulu pihak-pihak terkait untuk ketahui masalahnya secara komprehensif, baru kemudian kami simpulkan," kata Azam. DPR dan Kementerian Perhubungan, ia melanjutkan, pada dasarnya menginginkan agar Merpati bisa terbang dan hidup kembali. "Tapi ini kecil sekali kemungkinannya." (Baca:BPK Menilai Merpati Salah Urus).

Adapun agenda rapat Panja Merpati selanjutnya, Azam menjelaskan, adalah rapat dengan  perusahaan pengelola aset (PPA). Mekanisme Penyertaan Modal Negara dinilai tak memungkinkan lagi, apalagi dengan situasi APBN saat ini.

Panja Merpati pada 19 Juni mendatang akan ke Surabaya untuk melihat fasilitas perusahaan Merpati. "Apakah bisa beroperasi atau tidak Merpati Maintenance Facilities (MMF) dan Merpati Training Center (MTC), menguntungkan atau tidak, dan semacamnya. Itu yang akan kami evaluasi. Mungkin tidak diterbangkan lagi, itu yang sedang kita pikirkan." Panja menargetkan dalam sepuluh hari agenda tentang Merpati akan rampung.

RIDHO JUN PRASETYO

Berita lainnya:
Masyarakat Miskin Makin Suka Pangan Olahan
Target Pertumbuhan Dinilai Tak Realistis
PLTU Pangkalan Susu Uji Coba Pertama

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Maskapai Ubah Rute Penerbangan Usai Dugaan Serangan Israel ke Iran

8 jam lalu

Orang-orang berkumpul saat militer Israel memamerkan apa yang mereka katakan sebagai rudal balistik Iran yang mereka ambil dari Laut Mati setelah Iran meluncurkan drone dan rudal ke arah Israel, di pangkalan militer Julis, di Israel selatan 16 April 2024. REUTERS/Amir Cohen
Maskapai Ubah Rute Penerbangan Usai Dugaan Serangan Israel ke Iran

Usai dugaan serangan Israel ke Iran, sejumlah maskapai penerbangan mengubah rute.


Alasan Kursi Pesawat yang Bisa Direbahkan Mulai Ditinggalkan

11 jam lalu

Ilustrasi Kursi Pesawat atau bangku pesawat (Pixabay)
Alasan Kursi Pesawat yang Bisa Direbahkan Mulai Ditinggalkan

Selama ini perbedatan tentang merebahkan kursi pesawat memang sedikit meresahkan. Maskapai penerbangan mulai mengganti kursi yang lebih ringan


Maskapai Penerbangan ini Buat Penerbangan Misterius yang Tidak Diketahui Tujuannya

3 hari lalu

Maskapai penerbangan SAS. Instagram.com/@flysas/@bravojulietspotting
Maskapai Penerbangan ini Buat Penerbangan Misterius yang Tidak Diketahui Tujuannya

Salah satu penumpang merasa antusias mengikuti penerbangan yang memberikan pengalaman unik


Setelah Lufthansa, Giliran Qantas Airways Hindari Kawasan Timur Tengah

6 hari lalu

Qantas Airlines. Appointmentgroup
Setelah Lufthansa, Giliran Qantas Airways Hindari Kawasan Timur Tengah

Penerbangan Australia, Qantas Airways, menyusul Lufthansa, menangguhkan penerbangan hingga mengalihkan rute akibat ancaman balasan Iran ke Israel.


Aturan Baru Bandara Ini Tradisi Puluhan Tahun Terancam Dihentikan

11 hari lalu

Ilustrasi pesawat komersil parkir di bandara.  REUTERS/Ivan Alvarado
Aturan Baru Bandara Ini Tradisi Puluhan Tahun Terancam Dihentikan

Bandara Dublin menerapkan aturan keamanan baru di sisi airside


Amankah Terbang saat Gerhana Matahari Total?

12 hari lalu

Ilustrasi pesawat (Pixabay)
Amankah Terbang saat Gerhana Matahari Total?

Beberapa maskapai penerbangan bahkan menawarkan pengalaman khusus untuk perjalanan gerhana matahari total.


Mengapa Bisa Terjadi Perut Kembung Saat Penerbangan dan Apa Saja Dampaknya?

17 hari lalu

Ilustrasi perut kembung. Sina.com
Mengapa Bisa Terjadi Perut Kembung Saat Penerbangan dan Apa Saja Dampaknya?

Perut kembung pada saat bepergian dengan penerbangan pesawat kerap terjadi karena perubahan tekanan udara dan pola makan.


Tips dapat Tiket Pesawat Murah Tanpa Skiplagging

17 hari lalu

Ilustrasi Tiket pesawat (pixabay.com)
Tips dapat Tiket Pesawat Murah Tanpa Skiplagging

Ada beberapa tips untuk mendapatkan tiket pesawat murah tanpa harus skiplagging


Berburu Tiket Murah dengan Teknik Skiplagging, Apa Itu?

17 hari lalu

ilustrasi tiket pesawat (pixabay.com)
Berburu Tiket Murah dengan Teknik Skiplagging, Apa Itu?

Apakah sudah pernah mendengar istilah skiplagging sebelumnya?


Menhub Minta Maskapai Tak Naikkan Tarif Pesawat pada Musim Mudik Lebaran: Ada Sanksi

19 hari lalu

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat meninjau kesiapan pesawat dan bandara menjelang mudik Lebaran 2024 di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang pada Jumat, 29 Maret 2024. Tempo/Novali Panji
Menhub Minta Maskapai Tak Naikkan Tarif Pesawat pada Musim Mudik Lebaran: Ada Sanksi

Budi Karya Sumadi meminta maskapai penerbangan tidak mematok harga pesawat melebihi TBA menjelang arus mudik dan balik Lebaran 2024.