Ini Kata Ahli Pemasaran Soal Gaya Kedua Capres  

image-gnews
Hermawan Kertajaya
Hermawan Kertajaya
Iklan

TEMPO.CO, Surakarta - Pemilihan presiden pada 9 Juli 2014 ternyata juga jadi ajang pembuktian tren pemasaran model baru. Pakar pemasaran Hermawan Kartajaya mengatakan kedua calon presiden mewakili dua gaya pemasaran yang berbeda.

Hermawan menyebutkan Prabowo Subianto menggunakan pendekatan vertikal atau sebagai pemimpin yang sengaja menjaga jarak dengan rakyat. Sedangkan Joko Widodo cenderung memakai pendekatan horisontal. “Terbukti Jokowi kerap blusukan dan berusaha dekat dengan rakyat,” katanya di sela-sela Festival Marketing di Surakarta, Kamis, 12 Juni 2014.

Gaya lain Prabowo, menurut dia, adalah eksklusif dan individual. Sedangkan Jokowi dinilai inklusif dan lebih bersifat sosial, yaitu lebih terbuka pada perbedaan suku, agama, ras, dan antar golongan. (Baca: Ini Kekuatan Jokowi dan Prabowo di Debat Capres)

Adapun gaya yang diusung Jokowi, kata Hermawan, yaitu hubungan horisontal, inklusif, dan sosial. Gaya itu pula yang bisa diterima masyarakat Jakarta yang memang lebih heterogen. Walhasil, ia memenangkan pemilihan Gubernur DKI Jakarta beberapa waktu lalu.

Namun, Hermawan menilai secara keseluruhan kedua calon presiden memiliki peluang sama besar dalam merebut hati para calon pemilih. “Situasinya berimbang sebab tidak semua punya sikap dan pikiran seperti warga Jakarta,” ucapnya. (Baca: Debat Capres, Jokowi Klaim Sudah Terbiasa Debat)

Sebelumnya, pengamat politik Gun Gun Heryanto mengatakan cara berkomunikasi masing-masing pasangan calon presiden dan calon wakil presiden, Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla, memiliki kelebihan serta kekurangan. Menurut dia, kedua pasang kandidat tersebut menarik.

Iklan
image-banner
Scroll Untuk Melanjutkan

"Keduanya kontras," kata Gun, yang juga dosen UIN Syarif Hidayatullah itu, Senin lalu. Dia menjelaskan Jokowi dan Jusuf Kalla memiliki gaya komunikasi yang spontan. "Mereka menekankan pada spontanitas." Jokowi-Jusuf Kalla juga terbiasa berpidato tanpa teks. "Kemampuan Jokowi-Jusuf Kalla itu genuine," ujar Gun Gun. (Baca: Hadapi Debat, Prabowo Dibantu Tim Khusus)

Sedangkan gaya komunikasi Prabowo-Hatta lebih menekankan pada kenyamanan dan keamanan. "Wajar. Prabowo berasal dari militer, sedangkan Hatta lama di birokrat," ujar Gun.

UKKY PRIMARTANTYO

Berita terpopuler:
Moderator Debat Capres Jawab Kritik Lewat Twitter

Ini Raeni, Anak Tukang Becak Peraih Beasiswa ke Inggris

Ditinggal Jokowi, Ahok: Tanganku Pegal

Iklan


Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

27 Desember 2021

Wakil Ketua DPR RI Abdul Muhaimin Iskandar
Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

Dalam survei tersebut Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar hanya dipilih 0,1 persen responden.


DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

22 Desember 2021

Wakil Ketua Komisi II DPR RI Saan Mustofa
DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

Komisi II DPR meminta KPU dan Bawaslu Provinsi Jawa Barat mengantisipasi kesulitan pemilih menggunakan hak pilih, lantaran diprediksi akan banyak surat suara.


Ini 10 Merek Dagang Terkuat Versi Asean Marketing Summit

8 September 2017

PT Sumber Alfaria Trijaya (Alfamart)
Ini 10 Merek Dagang Terkuat Versi Asean Marketing Summit

Sepuluh merek dagang terbaik tersebut didapatkan dari metode penilaian kekuatan merek.


Setya Novanto: Golkar Siap Menangkan Jokowi di Pilpres 2019  

27 Maret 2017

Ketua DPR Setya Novanto melambaikan tangan sembari tertawa usai mengikuti Rapat Paripurna di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, 15 Maret 2017. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Setya Novanto: Golkar Siap Menangkan Jokowi di Pilpres 2019  

Setya Novanto mengungkap hitung-hitungan apabila Jokowi kembali berhadapan dengan Prabowo dalam pilpres 2019.


Gagal Pilkada DKI, AHY Punya Modal Besar Ikut Pilpres 2019

22 Maret 2017

Putera sulung mantan Presiden SBY, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) (tengah) menyerahkan piala kepada Ketua Pelaksana Kejuaraan Asia Karate SBY Cup XIV Jackson AW Kumaat (keempat kiri) di Jakarta, 25 Februari 2017. ANTARA FOTO
Gagal Pilkada DKI, AHY Punya Modal Besar Ikut Pilpres 2019

Qodari mengatakan masyarakat cukup mengenal figur Agus Yudhoyono atau AHY ini


Tiap Parpol Bisa Ajukan Calon Presiden, Jokowi: Masih Proses

16 Januari 2017

Presiden Joko Widodo memberi pernyataan usai Rapim TNI, didampingi Menkopolhukam Wiranto, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian di Cilangkap, 16 Januari 2017. TEMPO/Yohanes Paskalis
Tiap Parpol Bisa Ajukan Calon Presiden, Jokowi: Masih Proses

RUU Permilu Diperkirakan selesai sekitar bulan empat ke depan.


Indonesia Jadi Tuan Rumah Asian SME Conference 2016  

14 Juli 2016

Peserta pemeran membuat kain tenun tradisional pada pameran Katumbiri Expo 2015 di Jakarta Convention Center, 10 Desember 2015. UMKM rintisan yang mengikuti pameran ini adalah mereka yang dibina oleh Program Kemitraan Bina Lingkungan yang diadakan oleh Badan Usaha Milik Negara. TEMPO/Tony Hartawan
Indonesia Jadi Tuan Rumah Asian SME Conference 2016  

Sebagai tuan rumah, Indonesia akan mengangkat isu yang berkaitan dengan globalisasi dan Masyarakat Ekonomi ASEAN.


Makassar Akan Jadi Model Pengelolaan Bank Sampah Nasional

17 November 2015

Hermawan Kertajaya
Makassar Akan Jadi Model Pengelolaan Bank Sampah Nasional

Diharapkan peluncuran bank sampah secara nasional tersebut sudah bisa dilakukan pada awal Januari 2016.


Sindrom I Want SBY Back, Sinyal Ani Yudhoyono Maju Capres?

10 September 2015

Susilo Bambang Yudhoyono membacakan pidato politiknya usai ditetapkan menjadi ketum periode 2015-2020 dalam penutupan Kongres Demokrat di Surabaya, 13 Mei 2015. Dalam pidato politiknya SBY membacakan 10 rekomendasi hasil kongres untuk landasan kerja selama lima tahun kedepan. TEMPO/Nurdiansah
Sindrom I Want SBY Back, Sinyal Ani Yudhoyono Maju Capres?

Ada spekulasi bahwa Demokrat memunculkan sindrom I Want SBY Back untuk mempersiapkan Ani Yudhoyono.


Asal Terkenal Belum Cukup untuk Pasarkan Produk

11 Desember 2014

Hermawan Kertajaya
Asal Terkenal Belum Cukup untuk Pasarkan Produk

Pemasar harus merekomendasikan mereknya ke rekanan.