TEMPO.CO, Jakarta - Penyidik dari Polda Metro Jaya memaksa masuk ke Jakarta International School (JIS) untuk menggelar rekonstruksi kasus kekerasan seksual di lingkungan sekolah internasional tersebut, Jumat malam, 13 Juni 2014. Polisi datang mengajak satu korban yakni AK, 6 tahun, yang ditemani ibunya.
Berhasil masuk sekitar Pukul 21.30--setelah sempat tertahan di pintu gerbang selama sekitar satu jam--sebagian dari proses rekontruksi itu telah selesai jelang tengah malam. Ibu korban bersama anaknya diperbolehkan meninggalkan lokasi dan menyisakan puluhan penyidik polisi masih bertahan di dalam sekolah untuk melanjutkan rekonstruksi.
"Tadi ada banyak juga polisinya, dan sampai sekarang masih rekonstruksi di dalam sekolah," katanya ketika keluar gerbang sekolah. Dia menolak menjelaskan alasan rekonstruksi yang digelar malam hari oleh polisi. "Silakan ditanyakan kepada polisi saja (alasan rekonstruksi malam hari)," ujarnya.
Pantauan Tempo, lokasi sekolah JIS tampak dijaga ketat oleh petugas keamanan. Pintu sekolah yang melalui di Jalan Terogong, Pondok Indah, tampak dijaga oleh lima petugas keamanan. Pagar sekolah pun ditutup rapat dan diikat dengan rantai.
Pengamanan ketat juga dilakukan di pintu alternatif yang melalui Jalan TB Simatupang. Tampak empat petugas keamanan menjaga pagar setinggi 3 meter tersebut. Akses pintu keluar dan masuk juga tampak diikat dengan rantai. Rantai hanya dibuka saat ada kendaraan yang hendak keluar dari sekolah.
Ketatnya penjagaan sampai membuat mobil sampah yang hendak memungut sampah tidak diperkenankan masuk. Petugas keamanan pun meminta pengemudi mobil tersebut untuk meninggalkan kawasan sekolah. Mereka baru diperbolehkan mengangkut sampah setelah lewat tengah malam.
"Nanti saja setelah jam 12 ata jam 1 balik lagi," kata seorang petugas keamanan.
Kasus kekerasan seksual di Taman Kanak-kanak JIS terungkap pada Maret lalu. Sebanyak enam tersangka telah ditetapkan yang seluruhnya adalah pekerja kebersihan sekolah itu. Namun jumlah siswa yang mengadu bertambah dua orang. Keduanya mengungkap keterlibatan para guru dalam kasus yang sama. Keterangan itu berbuntut langkah polisi menahan deportasi yang akan dilakukan terhadap empat dari 25 guru JIS.
DIMAS SIREGAR
Terpopuler
JK Minta Rumah, Sudi Silalahi Tak Tahu Batas Harga
Sukacita Neymar Bikin Gol di Debut Piala Dunia
Ini Situs Tak Layak yang Sering Dikunjungi Anak
Pelatih Kroasia: Wasit Memalukan!