TEMPO.CO, Mountain View - Keterlibatan Google dalam perlombaan ruang angkasa berlanjut. Menurut laporan Sky News, raksasa pencarian itu dalam "pembicaraan lanjutan" untuk membeli saham di Virgin Galactic, proyek pariwisata ruang angkasa ambisius yang didukung oleh miliarder Richard Branson.
Laporan itu menyebutkan Google akan menghabiskan US$ 30 juta (Rp 354 miliar) untuk saham minoritas di perusahaan itu, dan memasok "ratusan juta dolar" ke perusahaan patungan yang akan memberikan akses pada Google ke teknologi Virgin Galactic. "Investasi ini akan menghargai Virgin Galactic sekitar US$ 2 miliar (Rp 23,6 triliun)," bunyi laporan itu sebagaimana dikutip CNET, Kamis, 12 Juni 2014.
Baca Juga:
Berita ini muncul setelah Google pada Selasa, 10 Juni 2014, mengumumkan telah mengakuisisi Skybox Imaging, sebuah startup yang mengkhususkan diri dalam foto yang diambil oleh satelit, seharga US$ 500 juta (Rp 5,9 triliun). Adapun Google menyatakan akuisisi itu akan meningkatkan akurasi dari layanan Maps dengan gambar up-to-date berkualitas tinggi. Perusahaan itu juga menyebutkan rencana yang lebih ambisius yang berfokus pada peningkatan akses Internet. (Baca: Tahun Ini, Virgin Buka Trayek Luar Angkasa)
Menurut laporan tersebut, tambahan kekuatan dari investasi Virgin Galactic akan mendukung rencana Google untuk meluncurkan ratusan satelit ke orbit rendah di sekitar bumi. Google telah menyatukan bagian-bagian dari rencananya untuk memperluas akses Internet ke tempat-tempat yang kurang terakses. Perusahaan itu pada bulan April membeli pembuat drone Titan Aerospace untuk membantu Proyek Loon lebih lanjut. Perusahaan itu berinisiatif meluncurkan balon Wi-Fi pada lokasi tinggi.
Google tidak sendirian dalam pencariannya untuk menggunakan teknologi udara guna memperluas jangkauan dan operasi bisnisnya. Perusahaan lain telah berinvestasi dalam rangka membuat lebih banyak orang online sebagai sarana untuk dapat menawarkan jasa kepada populasi yang lebih besar. (Baca: Bikin Balon Internet, Google Akuisisi Perusahaan Drone)
Facebook juga telah memfokuskan pada pengembangan drone dan satelit sebagai sarana untuk menyambung konektivitas Internet ke lebih banyak orang. Pada bulan Maret, perusahaan itu mengumumkan lab baru yang didedikasikan untuk mengembangkan teknologi itu. Upaya ini sejalan dengan misi CEO Mark Zuckerberg, Internet.org, yang bertujuan untuk membawa web itu kepada semua orang di dunia. Simak berita tekno lainnya di sini.
ERWIN Z. | CNET
Berita lain
Ini Situs Tak Layak yang Sering Dikunjungi Anak
Harga LG G3 di Indonesia Rp 6,999 Juta
ICS 2014 Raih Transaksi Rp 398 Miliar
Mahasiwa UNY Buat Obat Obesitas dari Buah Naga
Samsung Galaxy Tab S Resmi Diluncurkan