TEMPO.CO, Lamongan - Dewan Pimpinan Cabang PDI Perjuangan Lamongan menyebutkan tabloid Obor Rakyat beredar di sejumlah pesantren yang tersebar di 27 kecamatan di Lamongan. Tim pemenang Jokowi-JK sudah melakukan klarifikasi ke sejumlah pesantren di Lamongan.
"Kami bekerja keras keluar-masuk pondok pesantren yang tersebar di 27 kecamatan," kata Ketua DPC PDI Perjuangan Lamongan Saim kepada Tempo, Sabtu, 14 Juni 2014. (Baca: Pembuat Tabloid Obor Rakyat Siap Diperiksa Polisi)
Tim gabungan dari PDI Perjuangan, PKB, NasDem, dan Hanura Lamongan berbagi tugas. Tim ini juga diberi tugas mengklarifikasi kepada sejumlah pemuka agama dan pengurus pondok pesantren.
Menurut dia, rata-rata tabloid Obor Rakyat yang diterima pondok pesantren sekitar 40-50 eksemplar. Padahal tiap kecamatan di Lamongan terdapat minimal sepuluh pondok pesantren dan lembaga pendidikan.
Sebagian besar pondok pesantren itu mendapat kiriman tabloid Obor Rakyat dari edisi satu hingga dua yang diterima akhir Mei hingga pertengahan Juni ini. Bahkan, jika dihitung kasat mata, ada sekitar 9.000-10.000 eksemplar tabloid yang berisi kampanye hitam Jokowi ini beredar di Lamongan. (Baca: Bagir Manan Sebut Obor Rakyat Produk Haram Pers)
Untuk mengantisipasi kampanye hitam Jokowi, tim pemenang telah mengumpulkan sejumlah pengasuh pondok pesantren dan lembaga pendidikan. Sebagian besar dari mereka telah mengerti isi tabloid itu. Misalnya saja, saat deklarasi pemenangan Jokowi-JK juga digelar di Kecamatan Paciran, Jumat malam, 13 Juni 2014, sekitar 33 kilometer dari Kota Lamongan, yang hadir tak hanya dari kalangan pemuda Nahdlatul Ulama, tetapi juga dari para pemuda Muhammadiyah.
Menurut pengurus Pondok Pesantren Nurul Huda, Desa Sumber Wudi, Kecamatan Karang Geneng, Lamongan, Kiai Suud, tabloid Obor Rakyat edisi kedua diterima dua hari lalu sebanyak 40 eksemplar. Namun alamat pengirimnya tidak dicantumkan pada ekspedisi jasa pengiriman. "Kosong pengirimnya," ujarnya kepada Tempo, Rabu, 11 Juni 2014.
Kiai Suud mengatakan, setelah menerima kiriman tabloid Obor Rakyat, pihaknya mendiamkan begitu saja tabloib itu bertumpuk di pojok depan rumah. Bahkan sejumlah santri dan santriwati di pondok menggunakannya untuk mainan. Ada yang menggunakan untuk dijadikan pesawat-pesawatan, ada juga yang menggunakan untuk bungkus kue. "Ya, enggak ada yang baca," ujar Suud. (Baca: Tidak Ada Berita Prabowo di Tabloid Obor Rakyat)
SUJATMIKO
Berita Lain
SBY Berikan Beasiswa S2 ke Anak Tukang Becak
Kiai Targetkan 80 Persen Suara Jokowi di Sidoarjo
Luncurkan Single Baru, Putri Ayu Metamorfosis