TEMPO.CO, Jakarta – Pemerintah menurunkan target pertumbuhan konsumsi listrik tahun ini dari 9 persen menjadi 7 persen. Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Jarman mengatakan koreksi ini didasarkan pada realisasi pertumbuhan pemakaian listrik pada 2013 dan sepanjang Januari-April 2014. (baca: Target Pertumbuhan Dinilai Tak Realistis)
"Target pertumbuhan 7 persen tahun 2014 didasarkan pada realisasi pertumbuhan listrik 2013 sebesar 6,93 persen serta realisasi pertumbuhan listrik dari Januari hingga April 2014 sebesar 6,72 persen," kata Jarman, dalam pesan singkatnya kepada Tempo, Sabtu, 14 Juni 2014.
Jarman mengatakan pelambatan pertumbuhan konsumsi listrik tahun ini dipicu oleh perlambatan ekonomi. Dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2014 pemerintah memperkirakan penjualan listrik mencapai 204,59 Terawatthour (TWH), naik 9 persen dari penjualan 2013.
Namun, dalam Rancangan APBN Perubahan 2014, penjualan listrik diperkirakan hanya mencapai 198,52 TWH atau tumbuh 7 persen. "Penurunan target penjualan membuat subsidi listrik tahun berjalan hemat Rp 870 miliar," kata Jarman. (baca: Mengapa PLN Rugi hingga Rp 30,9 Triliun?)
BERNADETTE CHRISTINA MUNTHE