TEMPO.CO, Jakarta - Head of Corporate Secretary & Communication Indonesia AirAsia Audrey Progastama Petriny mengaku belum bisa mengomentari pembatalan rencana pembelian saham Tiger Airways di Tigerair Mandala. Alasannya, Audrey belum bisa meminta konfirmasi dari Chief Executive Officer AirAsia Tony Fernandes yang menyebutkan rencana akuisisi itu batal.
"Kami belum bisa berkomentar mengenai pertanyaan Tony," kata Audrey lewat pesan WhatsApp, Sabtu, 14 Juni 2014. Menurut Audrey, Indonesia AirAsia baru bisa berkomentar setelah ada rapat umum pemegang saham (RUPS). (baca: AirAsia Batal Akuisisi Batavia Air)
Rencananya, kata Audrey, RUPS AirAsia untuk membicarakan rencana akuisisi itu dilakukan pada bulan ini. "Kami baru bisa komentar setelah itu," kata Audrey tanpa memberi tahu tanggal pasti pelaksanaan RUPS.
Seperti dikutip The Strait Times kemarin, Jumat, 13 Juni 2014, Tony lewat pesan elektronik mengatakan kepada Reuters bahwa AirAsia batal mengakuisisi saham milik Tiger Airways di Tigerair Mandala. Menurut Tony, kondisi AirAsia di Indonesia saat ini baik dan situasi itu diprediksi akan berlanjut pada kuartal ketiga dan keempat tahun ini.
Komisaris Utama Tigerair Mandala Jusman Syafii Djamal mengakui AirAsia memang berminat mengakuisisi saham Tiger Airways di Tigerair Mandala yang mencapai 40 persen. Sedangkan 51 persen saham Mandala masih dipegang Saratoga Capital milik pengusaha Sandiaga Uno.
Hari ini, Direktur Angkutan Udara Kementerian Perhubungan Djoko Murjatmodjo mengatakan pada Senin pekan depan bakal ada pertemuan antara direksi Tigerair Mandala, Indonesia AirAsia, dan Kementerian Perhubungan. Pertemuan itu disebut bakal membicarakan kelanjutan rencana akuisisi Tigerair Mandala oleh AirAsia. Djoko mengakui AirAsia kini menjadi satu-satunya peminat serius saham Tiger Airways di Mandala karena Citilink--anak usaha PT Garuda Indonesia--mengundurkan diri.
KHAIRUL ANAM