TEMPO.CO, Ternate - Calon wakil presiden Jusuf Kalla berencana membangun gudang pendingin ikan (cold storage) di wilayah Indonesia timur. Menurut dia, pembangunan ini akan meningkatkan perekonomian masyarakat di sana.
Selama ini, kata dia, kebutuhan masyarakat akan ikan sering tak bisa dipenuhi lantaran terbatasnya gudang pendingin. Karena itu, hal tersebut harus dimanfaatkan sebagai peluang, yakni dengan cara membangun gudang tersebut. "Kalau tidak, orang asing yang ambil," kata Kalla di Pelabuhan Dufa Dufa, Maluku Utara, Sabtu, 14 Juni 2014.
Kalla menyayangkan Maluku Utara yang punya potensi sangat besar dalam memproduksi ikan tapi tak dibarengi dengan volume ekspor yang besar, apalagi bila dibandingkan dengan daerah lain. Salah satu hal yang menimbulkan hal ini adalah tak adanya fasilitas gudang pendingin di daerah itu. "Tak ada cold storage, akhirnya kualitas ikan turun." (Baca: Ini Kata Ahli Pemasaran Soal Gaya Kedua Capres)
Sejalan dengan rencana itu, Kalla juga akan mendorong penyelesaian masalah ketersediaan listrik di Maluku Utara. Selain itu, pembangunan infrastruktur di wilayah Indonesia timur pun bakal digenjot agar kesejahteraan masyarakat terwujud.
“Dibutuhkan keseriusan menyiapkan infrastruktur dan listrik untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di kawasan timur," ujar Kalla. Dalam kesempatan itu, ia juga sempat mengobrol dengan para awak kapal untuk menggali aspirasi mereka.
Sebelumnya, pasangan calon presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa juga berjanji mendorong pembangunan infrastruktur. Beberapa di antaranya adalah dengan
membangun 3.000 kilometer jalan baru dan 4.000 kilometer rel kereta api baru dengan transportasi kereta api sebagai prioritas pembangunan. (Baca: Prabowo Siap 'Bertarung' di Debat Capres Kedua )
Selain itu, kandidat ini juga berjanji membangun 2.000 menara rumah susun dengan 5 persen bunga bagi penyewa prioritas. Dalam dokumen visi-misinya ke KPU, calon presiden-wakil presiden tersebut berjanji membangun kawasan ekonomi khusus yang terintegrasi dengan pariwisata, properti, pendidikan, dan industri kreatif.
NUR ALFIYAH
Berita terpopuler:
Ini Bedanya Program Ekonomi Jokowi dan Prabowo
Cari Uang Saku, Raeni Sempat Jadi Guru Privat
Belum Validasi Surat DKP, Laporan TNI Tak Relevan