TEMPO.CO, Jakarta - Calon presiden nomor urut 1, Prabowo Subianto, mengatakan ekonomi kerakyatan adalah jalan tengah. Maksudnya, kata Prabowo, ekonomi Indonesia harus didasarkan pada asas kekeluargaan, seperti tercantum dalam Pasal 33 Undang-Undang Dasar 1945 bahwa sumber-sumber ekonomi harus dikuasai pemerintah.
"Intinya harus didasarkan pada kekuatan ekonomi kerakyatan," ujar Prabowo dalam debat calon presiden bertema "Pembangunan Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial" di Hotel Gran Melia, Jakarta, Ahad, 15 Juni 2014.
Namun, pihaknya tidak menutup kesempatan berinvestasi bagi pihak asing, dengan catatan tidak mematikan ekonomi rakyat. "Pemerintah harus turun aktif, tak boleh hanya menjadi wasit seperti perekonomian neoliberal," kata dia.
Lebih lanjut, Prabowo mengatakan, apa yang saat ini dilakukan jajaran pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono sudah baik. Ia mencontohkan dana bergulir yang bisa menghidupi jutaan orang. "Bayangkan kalau dananya ditambah, lebih banyak rakyat yang bisa hidup," kata dia.
Acara ini merupakan kesempatan kedua Prabowo dan Jokowi bertemu di arena debat yang dihelat KPU di Hotel Gran Melia, Kuningan, Jakarta. Acara dimulai pukul 20.00. Dalam debat yang dimoderatori pengajar di Universitas Brawijaya Malang, Jawa Timur, Ahmad Erani Yustika ini, Prabowo dan Jokowi tak didamping pasangannya. (Baca: Prabowo Janji Pangkas Kebocoran Anggaran)
Acara debat terbagi dalam enam sesi. Sesi pertama, kedua calon presiden diberi kesempatan menyampaikan visi dan misi selama 4,5 menit, lalu ditajamkan oleh moderator di segmen kedua. Moderator kemudian memberikan pertanyaan kepada masing-masing calon presiden yang harus dijawab berdasarkan visi misi dan program masing-masing. Keduanya hanya diberi kesempatan tiga menit untuk menjawabnya. Pada segmen empat, kedua calon presiden saling memberikan pertanyaan sebanyak tiga kali, sedangkan pada sesi kelima keduanya juga saling bertanya dan menanggapi pertanyaan masing-masing. Pada sesi keenam, keduanya memberi pernyataan penutup.
Prabowo menggunakan kemeja putih lengan pendek dengan lambang garuda di dada kanan, dipadu dengan celana panjang. Adapun Jokowi mengenakan jas hitam, kemeja putih, dan dasi berwarna merah.