TEMPO.CO, Jakarta - Calon presiden dari Partai Gerakan Indonesia Raya, Prabowo Subianto, memaparkan visi misinya di bidang ekonomi dengan mengambil contoh program pembangunan yang dilaksanakan pada pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. "SBY merintis program dana bergulir mendanai 12 juta orang," kata Prabowo di atas panggung debat capres yang berlangsung di Hotel Melia, Jakarta, Minggu 15 Juni 2014.
Prabowo kemudian mengembangkan program SBY tersebut. "Bayangkan jika dana bergulir ditingkatkan 4 kali lipat, ada sekitar 40 juta orang yang bisa menikmati dana tersebut," katanya memberi contoh.
Selain program dana bergulir, Prabowo menyebut program pembangunan di masa SBY lainnya seperti Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (PNPM).
Prabowo menekankan ekonomi kerakyatan yang dapan menjadi jalan tengah bagi perekonomian Indonesia. Ia juga menekankan isi UUD 1945 pasal 33. "Ekonomi yang berasas kekeluargaan dan ekonomi yang menguasai hajat hidup orang banyak harus dikuasai pemerintah," kata Prabowo menegaskan.
Baginya pemerintah tidak boleh hanya berfokus pada pertumbuhan ekonomi tapi juga kekuatan rakyat. "Pemerintah harus fokus pada golongan rakyat tertinggal yang tidak bisa mengikuti persaingan di abad 21," ujar Prabowo.
Debat calon presiden diadakan untuk kedua kalinya malam ini. Debat kali ini mengangkat tema "Pembangunan Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial" dan tidak mengikutsertakan calon wakil presiden. Ekonom Universitas Brawijaya, Ahmad Erani Mustika, bertindak sebagai pemandu lalu lintas debat. (Baca: Lawan Prabowo, Jokowi Adopsi Strategi Tim Belanda)
Kampanye calon presiden tahun ini diadakan 4 Juni-5 Juli. Selama satu bulan itu, KPU menyelenggarakan lima kali debat. Acara debat itu disiarkan oleh 11 stasiun televisi. (Baca: Kubu Prabowo: Kami Tak Balas Fitnah dengan Fitnah)
PAMELA SARNIA
Terpopuler
Kelompok Beratribut JAT Pukuli Slanker Solo
Nunun Nurbaetie Bebas dari Penjara
Massa JAT Akui Pukuli Slanker Solo