TEMPO.CO, Depok - Hujan yang masih mengguyur Jabodetabek menghambat penyelesaian pembangunan jalan tol Cinere-Jagorawi, terutama pembuatan tunnel underpass tol di Jalan Margonda Raya, Kota Depok. (Baca: Tol Cijago II Digarap 11 Bulan)
Lubang untuk tunnel itu digenangi air hingga penuh, sehingga pengerjaan dilakukan setelah air dipompa hingga surut. "Sudah tiga kali ditimpa hujan terus, jadinya terbengkalai karena enggak bisa kerja," kata anggota bagian pengerjaan tol Cijago, Waritono, di lokasi pengerjaan, Ahad, 15 Juni 2014.
Kalau tidak diguyur hujan, kata dia, seharusnya saat ini pihaknya mengerjakan pembuatan beton dasar di bawah lubang sebagai persiapan pengerjaan tunnel di bawah Jalan Margonda. "Kerangkanya tinggal dipasang dan cor lantai bawah, tapi faktor alam begini akhinya enggak bisa," kata dia.
Pengerjaan itu sudah tertunda tiga hari berturut-turut sejak Jumat lalu, 13 Juni. Hujan deras pada Kamis malam membuat area pengerjaan kebanjiran. Sepanjang Jumat hingga Sabtu mereka melakukan penyedotan air dengan dua mesin. "Kemarin sudah kering, lumpurnya juga sudah dibersihkan, tapi hujan datang lagi," katanya.
Pantauan Tempo, tiga lubang besar yang dibuat sepanjang sisi kiri jalan Margonda arah Jakarta-Depok itu digenangi air. Kedalaman air diperkirakan lebih dari tiga meter, sesuai dengan kedalaman lubang yang dibuat.
Dua mesin penyedot air membuang air ke drainase Jalan Margonda. "Penyedotan mulai dari Subuh, tapi belum sampai seperempat yang keluar," katanya.
Dia tidak bisa memprediksi kapan pengerjaan akan bisa dimulai karena hujan dan awan mendung terus terjadi. "Faktor alam begini mau bagaimana lagi," katanya. Sementara, mereka juga kekurangan mesin penyedot air.
Belasan mesin yang tersedia tidak hanya dipakai di tempat pengerjaan tunnel, tapi ada beberapa pengerjaan konstruksi lainnya di Cisalak dan Keramat Benda yang juga butuh mesin. "Pengerjaan di sana juga terhambat, sama digenangi air seperti ini."
Pengerjaan underpass tol akan dilakukan di Jalan Margonda Raya, tepatnya sepuluh meter sebelum lampu merah Margonda-Juanda arah dari Jakarta. Pengerjaan ini akan menutup jalan Margonda sehingga kendaraan akan dibuatkan jalur sementara. (Baca: Tol Cijago Seksi Dua Dibangun 20 Maret)
Sebelum Margonda ditutup, pihak tol akan membuat dulu jalur sementara untuk pengalihan lalu lintas. Jalur itu dibuat sejajar dengan Jalan Margonda Raya dengan jarak sepuluh meter di sebelah timur jalan protokol tersebut. Saat ini, jalan sementara itu sudah siap namun pengerjaan tunnel-nya terkendala hujan.
Jika pengerjaan tol Cijago ini rampung tepat waktu, pada 2015 warga Depok-Jakarta bisa menikmati jalan bebas hambatan ini. Jalan bebas hambatan ini terdiri dari tiga lajur dengan dua arah. Lebar masing-masing lajur adalah 3,6 meter. Sedangkan ruang milik jalan selebar 65 meter.
Kepala Bagian Operasional Pengerjaan Tol Cijago, Slamet Santoso, yang dihubungi lewat telepon selulernya mengatakan penutupan Jalan Margonda kemungkinan belum dilakukan dalam waktu dekat ini. Padahal, sebelumnya dirinya meyakini penutupan akan dilakukan pada Juni ini. "Minimal satu bulan lagi, soalnya ini masih banyak kendala," kata dia.
Menurut Slamet, soal pengalihan jalur kendaraan Margonda masih sama dengan rencana awal. Jalan sementara yang dibuat akan lebih dimantapkan lagi menjelang penggunaannya. "Soal peralihan arus sudah siap, dari pemerintah dan kepolisian juga tak ada masalah," katanya.
ILHAM TIRTA