TEMPO.CO, San Antonio - Para pemain San Antonio Spurs akhirnya dapat membayar kegagalan merebut gelar juara NBA musim lalu. Tim Duncan dan kawan-kawan, kali ini dengan meyakinkan, sukses mengalahkan Miami Heat dalam perebutan gelar juara kompetisi Asosiasi Bola Basket Amerika Serikat (NBA) 2014.
Spurs yang hanya membutuhkan satu kemenangan menggulung Heat dengan skor 104-87. Spurs pun menang agregat 4-1 dan berhasil menambah koleksi gelar juara menjadi lima trofi juara NBA. Kemenangan anak asuh Gregg Popovich terasa makin manis karena terjadi di hadapan 18 ribu lebih pendukung Spurs yang memadati AT&T Center di San Antonio, Ahad malam, 15 Juni 2014, atau Senin pagi WIB, 16 Juni 2014.
"Gelar ini membuat kami bisa menerima kekalahan musim lalu," ucap Tim Duncan. Bagi Duncan, gelar NBA kali ini merupakan obat penawar sakit akibat kegagalan pada final musim. Waktu itu Miami Heat-lah yang keluar sebagai juara. Ia mengatakan kekalahan musim lalu menjadi motivasi terbesar untuk mengalahkan Heat.
Kali ini pada paruh pertama pertandingan Heat tampil meyakinkan. LeBron James langsung tampil menyerang dan sempat unggul jauh 19-5 pada kuarter pertama. Namun Spurs bisa mengimbangi dengan penampilan cemerlang Manu Ginobilli dan Kawhi Leonard. Kuarter kedua ditutup dengan keunggulan Spurs 47-40.
Aroma kemenangan Spurs mulai tercium ketika memasuki kuarter ketiga. Dengan kekuatan penuh, Spurs mengacak-acak barisan pertahanan Heat dan mengemas 30 poin. Sedangkan Heat hanya sanggup menceploskan bola bernilai 18 angka.
Heat terus melawan. Namun Spurs yang berada di atas angin sanggup memegang kendali permainan pada kuarter keempat. Heat yang dilatih Erik Spoelstra mencetak 29 poin pada kuarter empat, tapi tetap belum bisa mengejar defisit angka dari Spurs. Spurs pun akhirnya menutup pertandingan setelah menambah perolehan poin menjadi 27 angka yang membuat skor akhir 104-87 untuk Spurs. (Baca juga: San Antonio Spurs Tantang Miami Heat di Final NBA)
Spoelstra mengakui Spurs tampil lebih baik dari anak asuhnya. "Tidak bisa disangkal, mereka bermain dengan sempurna. Buktinya mereka bisa menang tiga kali berturut-turut," ucapnya.
Tony Parker yang sukses mempersembahkan gelar keempat untuk Spurs mengatakan keberhasilan merebut gelar juara kali ini tidak lepas dari kerja sama tim. Menurut dia, rekan-rekannya amat bersemangat mencetak poin. "Ini tim yang hebat, dan kami melakukannya bersama-sama," katanya.
Dalam pertandingan tersebut, Kawhi Leonard yang mencetak 22 poin dan 10 rebound merebut gelar pemain terbaik atau Most Valuable Player. Sedangkan bintang Heat, LeBron James, menjadi pemain yang mencetak angka paling tinggi, 31 poin dan 10 rebound. "Mereka tim yang layak menang, meski kami sempat unggul pada awal laga," kata James.
San Antonio Spurs
- Gelar kelima: 1999, 2003, 2005, 2007, 2014.
- Sepanjang musim 2013-2014 merebut 62 kemenangan dan 20 kekalahan.
- Tim Duncan dan Gregg Popovich menjadi pemain dan pelatih yang merasakan lima gelar juara di Spurs. Bagi Tony Parker, ini gelar keempatnya bersama Spurs.
NBA | ESPN | ADITYA BUDIMAN
Berita utama
Walhi: Ide Prabowo Ubah Hutan Keliru
Ditodong Uang, Pius Ogah Kampanyekan Prabowo
Cuit Netizen Soal TPID di Debat Capres
Prabowo Lanjutkan Program SBY, Demokrat Tersanjung