TEMPO.CO, Yerusalem - Seorang warga Palestina tewas dibunuh oleh tentara Israel dalam penumpasan besar-besaran kubu Hamas yang dituduh menculik tiga remaja Israel. Ahmad Arafat Sabarin, 19 tahun, tewas ditembak saat tentara Israel menyeruduk masuk ke dalam kamp pengungsian Jalazoun yang terletak di sebelah utara Ramallah.
Pihak tentara Israel tidak mengonfirmasi soal penembakan tersebut, namun mengakui telah menahan lebih dari 40 orang yang diduga melakukan penculikan di Tepi Barat tadi malam. “Termasuk pemimpin Hamas dan pihak terkait.”
Pejabat kepolisian Palestina mengatakan mereka yang ditahan termasuk Ketua Parlemen Aziz Dweik, seorang anggota Hamas yang tinggal di Hebron.
“Mereka telah menangkap juru bicara dan lima anggota parlemen dari Hamas lainnya,” kata sebuah sumber di Palestina, seperti dilansir Channel News Asia, Senin, 16 Juni 2014. Gerakan Islamis itu menguasai 47 dari 132 kursi di Dewan Legislatif Palestina (PLC).
Menurut saksi mata warga Palestina dan petugas medis, pada Ahad malam, tentara Israel meledakkan pintu sebuah rumah di Hebron dan menangkap tiga orang dan melukai dua anak-anak yang sedang berada di dalamnya.
Letnan Kolonel Peter Lerner, juru bicara tentara Israel, mengatakan pihaknya berfokus pada pencarian agen intelijen dan orang-orang yang berpartisipasi, terlibat, atau memiliki informasi tentang keberadaan tiga remaja Israel yang diculik.
“Kami bertekad untuk membawa mereka pulang dan menyeret para pelaku penculikan ke pengadilan,” kata Lerner.
Ketiga remaja Israel diduga diculik pada Kamis malam, 12 Juni 2014, saat mereka meninggalkan sekolah agama mereka di Kfar Etzion. Dua remaja berusia 16 tahun dan seorang lainnya yang berusia 19 tahun menghilang dari sebuah sekolah asrama di sebuah permukiman Yahudi sejak Kamis kemarin.
Mereka adalah Eyal Yifrach, Gil-ad Sha'er, dan Naftali Frankel, yang juga memiliki kewarganegaraan Amerika Serikat.
Pihak militer Israel mengatakan sudah lebih dari 150 warga Palestina ditangkap dalam pencarian ketiga remaja yang diculik oleh militan Hamas dari blok permukiman di Tepi Barat bagian selatan pada Kamis malam lalu.
Sejauh ini belum ada pernyataan resmi dari pihak yang mengaku bertanggung jawab, dan pihak Hamas sendiri menolak tuduhan Israel telah melakukan penculikan tersebut.
CHANNEL NEWS ASIA | ROSALINA