TEMPO.CO, Kediri - Mahasiswa Universitas Islam Kadiri (Uniska) berencana menggelar seminar nasional tentang calon presiden. Adapun narasumber yang diundang ialah Suciwati, istri mendiang aktivis hak asasi manusia (HAM), Munir Said Thalib. Sikap mahasiswa tersebut berseberangan dengan Ketua Yayasan Uniska KH Anwar Iskandar. Pasalnya, Anwar adalah salah seorang kiai Partai Persatuan Pembangunan yang getol mendukung Prabowo Subianto.
Seminar yang mengambil tema memilih presiden ini rencananya akan digelar Selasa, 17 Juni 2014, di aula gedung Pascasarjana Uniska. Selain Suciwati, pembicara yang diundang ialah ahli hukum, Darin Arif, serta pengajar Fakultas Hukum Uniska, Zainal Arifin. "Seminar ini sifatnya kajian keilmuan, bukan bertendensi politik," kata Zainal Arifin yang juga panitia seminar, Senin, 16 Juni 2014.
Pengajar filsafat hukum ini mengatakan sengaja mengundang aktivis hukum dan HAM atas permintaan mahasiswa. Dari beberapa calon pembicara yang diseleksi, keputusan jatuh pada Suciwati. Ia diminta memaparkan persoalan penegakan HAM di Indonesia. Materi Suciwati ini akan dikuatkan oleh analisa hukum Darin Arif yang juga mahasiswa S-3 bidang hukum Universitas Brawijaya Malang.
Menurut Zainal, meskipun Suciwati bertolak belakang dengan Prabowo dalam soal HAM, namun dia menjamin bahwa seminar tersebut tidak akan merekomendasikan sikap politik apa pun. Seluruh materi diskusi, kata dia, akan menjadi referensi pemikiran para mahasiswa, khususnya Uniska, dalam memilih calon presiden di pemilu 9 Juli mendatang. "Ini diskusi ilmiah," katanya. (Baca juga: Penculikan Aktivis, Prabowo Masih Berutang)
HARI TRI WASONO
Berita lainnya:
Putra Prabowo Mengaku Tak Pernah Dikritik Ayahnya
Jokowi Dianggap Terlalu Banyak Mengulang KJP-KJS
Penulis Buku MH370: Pesawat Sengaja Dilenyapkan