TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melakukan kunjungan kerja ke Fiji, 17-19 Juni 2014. SBY bersama rombongan berangkat dari Bandar Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa, 17 Juni 2014, sekitar pukul 08.00 WIB. "Ini kunjungan pertama Presiden Indonesia, sejak Indonesia merdeka, ke Pasifik Selatan," kata SBY, sebelum berangkat.
Menurut SBY, ada dua kegiatan utama dalam kunjungannya ke Fiji ini. Pertama, melakukan pertemuan empat mata dengan Presiden Fiji Ratu Epeli Nailatikau dan melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Fiji Voreqe Josaia Bainimarama. Kedua, menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi The Pacific Islands Development Forum ke-2. "Saya diharapkan menyampaikan major a policy speech," ujar SBY.
SBY menganggap Pasifik Selatan sebagai kawasan yang penting bagi Indonesia. Menurut dia, selama sepuluh tahun masa pemerintahannya, Indonesia telah berhasil menjalin kerja sama dan kemitraan yang kuat dengan negara-negara kunci di kawasan itu. "Hubungan kita dengan Timor Leste, Papua Nugini, Australia, dan Selandia Baru baik," ucap SBY.
SBY mengatakan kerja sama Indonesia dengan empat negara itu didasarkan pada satu agreement. Bahkan, kata SBY, kerja sama dengan Australia dilandasi sebuah treaty. "Isinya, mereka semua secara resmi menghormati kedaulatan Indonesia, keutuhan wilayah Indonesia."
Menurut SBY, hal ini sangat penting dari aspek geopolitik di kawasan timur Indonesia, di Pasifik Selatan dan Pasifik Barat Daya. Dengan begitu, kata SBY, Indonesia berharap masalah Papua, yang sering dipolitisasi oleh elemen-elemen tertentu, bisa diatasi melalui hubungan yang kuat dan baik dengan negara-negara di kawasan Pasifik Selatan.
PRIHANDOKO
Berita Terpopuler:
PRJ Monas, Ahok: Pedagang Berengsek Luar Biasa
Sudi: Istana Tak Terlibat Penerbitan Obor Rakyat
Pasang Gambar Gus Dur, Tim Prabowo Diminta Izin
Suap Akil, Wali Kota Palembang dan Istri Tersangka
Sidang, Akil Mochtar Minta Tuntutan Tak Dibacakan