Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kampung Cantik di Kapatcol Raja Ampat

image-gnews
Sebuah Kapal Boat patroli masyarakat Kawasan Konservasi Perairan Daerah Kawe melintas di Wayag Raja Ampat (13/05). Tempo/Amston Probel
Sebuah Kapal Boat patroli masyarakat Kawasan Konservasi Perairan Daerah Kawe melintas di Wayag Raja Ampat (13/05). Tempo/Amston Probel
Iklan

TEMPO.CORaja Ampat -Sebuah salib putih setinggi sekitar 6 meter "menyapa" masyarakat yang baru tiba di dermaga kayu Kampung Kapatcol, Kepulauan Misool, Kabupaten Raja Ampat, Propinsi Papua Barat. Kampung ini bisa ditempuh jalur laut selama satu jam dengan menumpang kapal cepat dari Kampung Harapan Jaya, Kepulauan Misool. Dibawah salib itu tertulis Tugu Peringatan Injil Masuk Kapatcol. 

Kristen memang menjadi agama utama di kampung yang dihuni 36 kepala keluarga ini. Setelah memasuki gerbang desa yang sederhana  itu, sebuah jalan beraspal akan langsung menunjukkan jalan menuju gereja putih. Gereja itu terletak di dataran yang lebih tinggi dibanding rumah-rumah penduduk. Jalan menuju gereja desa itu pun terlihat asri dengan bunga dan lampu yang berjejer rapi sepanjang pinggir jalan.

Deretan rumah-rumah penduduk kampung yang berdiri teratur juga menyuguhkan pemandangan  teduh.  Pagar-pagar mereka yang terbuat dari kayu diwarnai hitam dan putih. Beragam  bunga menghiasi halaman rumah penduduk. Salah satu bunga favorit yang banyak terlihat adalah anggrek. 

Tak hanya bunga yang menebar di penjuru kampung, anjing-anjing liar pun bebas berkeliaran. Untungnya  kotoran mereka tidak terlalu memenuhi jalan raya yang rapi. Pemandangan ini berkebalikan dengan Kampung Harapan Jaya, Kepulauan Misool, Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat.

Rumah di Kampung Harapan Jaya tidak terlalu rapi. Kebanyakan di antara mereka tidak memiliki bunga di halaman rumah-rumah mereka. Lebih lagi, kambing-kambing yang berkeliaran di pantai atau yang berseliweran rajin menebar kotoran di jalanan, dan membuat pengguna jalan kurang nyaman. 

Terawatnya kampung Kaputcol tidak lepas dari campur  tangan ibu-ibu daerah itu yang sangat kreatif, terutama sang pencetusnya, Betlina Hay, 44 tahun. Wanita berkulit gelap ini pernah menjadi istri kepala kampung. Sebagai Ibu Kepala, ia sempat diikutsertakan dalam kegiatan kabupaten untuk dikirim ke Jawa untuk menambah wawasan. "Dulu saya sempat di Yogja 1 minggu dan di Surabaya 1 bulan," katanya kepada Tempo pada Rabu 11 Juni 2014.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Perjalanan itu memberi Betlina  banyak pelajaran. Mulai dari tata boga, ilmu menanam bunga, tata rias. Setelah kembali ke Kampung Kapatcol, ia segera membagi ilmunya kepada ibu-ibu masyarakat sekitar. "Setelah melihat kondisi di kampung, saya ajarkan ilmu menanam bunga," katanya menyesuaikan kondisi kampung halamannya. Bila ia membagikan ilmu tata rias, akan sulit mendapat beberapa perlengkapannya. Karena tetek bengek untuk tata rias hanya tersedia di Sorong yang berjarak sekitar 4 jam menggunakan kapal cepat dari Kapatcol.

Ternyata ibu-ibu di Kapatcol menyukai ide berkebun bunga. Mereka "membedah" hutan dan mencari bunga apa saja yang bisa mereka pelihara untuk mempercantik rumah. Buktinya bisa dilihat sekarang dengan hamparan warna-warni di pekarangan rumah warga Kapatcol. Bahkan mereka pun mulai melakukan budidaya anggrek. Terdapat dua buah kawasan yang menjadi tempat budidaya di kampung itu. "Kalau ada orang dari kabupaten kadang kami beri," kata Betli yang menghadiahkan bunga itu sebagai salah satu souvenir kampung. 

Walau hanya lulusan sekolah dasar, Betli yang saat ini menghidupi keenam anaknya seorang diri dengan berjualan makanan, tetap semangat mengajak ibu-ibu berkreasi. Ia termasuk salah satu yang aktif dalam mengembangkan kegiatan ibu-ibu Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK). "Dalam waktu dekat, kami ingin membuat seragam PKK," kata wanita yang ingin berkunjung kembali ke tanah Jawa. 

MITRA TARIGAN

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Menilik Keindahan Kabupaten Teluk Wondama yang Siap Jadi Unggulan Papua Barat

22 Mei 2023

Sejumlah warga di Maimari, Wasior, Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat. TEMPO/Tony Hartawan
Menilik Keindahan Kabupaten Teluk Wondama yang Siap Jadi Unggulan Papua Barat

Kabupaten Teluk Wondama memiliki keunggulan dibandingkan beberapa kabupaten lain di Provinsi Papua Barat.


Raja Ampat Raih Penghargaan Must Visit Location 2023 dari Lonely Planet

18 November 2022

Menparekraf Sandiaga Uno menerima penghargaan dari Lonely Planet atas terpilihnya Raja Ampat menjadi satu dari enam destinasi global dari seluruh dunia yang direkomendasikan sebagai destinasi yang harus dikunjungi pada tahun 2023 sebagai 'unwind destination' atau dengan kata lain destinasi yang terkenal dengan keindahan bawah lautnya, London, Selasa, 8 November 2022.
Raja Ampat Raih Penghargaan Must Visit Location 2023 dari Lonely Planet

Raja Ampat di Papua Barat terpilih menjadi satu dari enam destinasi global dari seluruh dunia sebagai destinasi yang harus dikunjungi pada 2023.


Geopark Raja Ampat Akan Dinilai UNESCO untuk Masuk Global Geopark

11 Oktober 2022

Suasana kawasan wisata Piaynemo, di Desa Pam, Kecamatan Waigeo Barat Kepulauan, Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat, 22 November 2019. TEMPO/Fardi Bestari
Geopark Raja Ampat Akan Dinilai UNESCO untuk Masuk Global Geopark

Geopark Raja Ampat memiliki berbagai potensi kekayaan alam yang kini menjadi daya tarik wisata tersendiri.


Serunya Berenang Bersama Pari Manta di Raja Ampat Papua Barat

25 Maret 2022

Berenang bersama ikan Pari Manta. (Sumber: Unsplash)
Serunya Berenang Bersama Pari Manta di Raja Ampat Papua Barat

Berenang bersama pari manta adalah aktivitas yang aman dan menyenangkan bagi wisatawan selama seluruh ketentuan berinteraksi telah disepakati.


Sandiaga Uno Sebut Raja Ampat Bukan Destinasi Wisata Massal

28 Oktober 2021

Wisatawan berfoto di puncak Telaga Bintang Geosite Piaynemo, Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat, Selasa, 26 Oktober 2021. Pemerintah Kabupaten Raja Ampat kembali membuka tujuan wisata Bahari guna mendorong pemulihan ekonomi saat pandemi Covid-19. ANTARA FOTO/Olha Mulalinda
Sandiaga Uno Sebut Raja Ampat Bukan Destinasi Wisata Massal

Setelah menyaksikan keindahan Raja Ampat, Sandiaga Uno sepakat dengan anggapan bahwa wisata ke Raja Ampat lebih bagus daripada wisata ke luar negeri.


Desa Wisata Namatota, The Hidden Gem di Kaimana Papua Barat

27 Oktober 2021

Pemdangan Kampung Namatota di Kaimana, Papua Barat. Kampung itu menjadi salah satu kampung wisata yag masuk 300 besar ADWI 2021. Dok.Kemenparekraf
Desa Wisata Namatota, The Hidden Gem di Kaimana Papua Barat

Mendekati dermaga desa wisata Namatota, pengunjung disuguhi pemandangan hamparan air laut yang jernih dan penuh ikan dan terumbu karang.


Saat Sandiaga Uno Bertemu Hiu Paus di Papua Barat dan Memberinya Nama

27 Oktober 2021

Menparekraf Sandiaga Uno saat menyambangi Pulau Namatota di Papua Barat. Ia sempat melihat seekor hiu dan memberinya nama. Dok.Istimewa
Saat Sandiaga Uno Bertemu Hiu Paus di Papua Barat dan Memberinya Nama

Hiu paus yang dilihat Sandiaga Uno di perairan Teluk Triton itu ternyata dipelihara oleh seorang nelayan setempat.


Desa Wisata Swandarek, Raja Ampat, Ada Sambutan Hangat dari Elis dan Pasukannya

17 Oktober 2021

Suasana di Desa Wisata Swandarek, Raja Ampat, Papua Barat. TEMPO | Alfan Noviar
Desa Wisata Swandarek, Raja Ampat, Ada Sambutan Hangat dari Elis dan Pasukannya

Desa Wisata Swandarek di Raja Ampat, Papua Barat, punya pantai pasir putih yang indah. Air laut begitu bersih dan jernih.


Wisata ke Pianemo, Sepotong Surga di Raja Ampat Papua Barat

17 Oktober 2021

Gugusan pulau karst dari puncak Bukit Pianemo, Raja Ampat, Papua Barat. TEMPO | Alfan Noviar
Wisata ke Pianemo, Sepotong Surga di Raja Ampat Papua Barat

Kabupaten Raja Ampat di Papua Barat juga memiliki gugusan bukit karst yang menarik. Salah satunya adalah Bukit Pianemo.


Nikmati Keindahan Alam Papua di 5 Destinasi Wisata Ini

14 Oktober 2021

Warga melakukan ritual Isolo di atas perahu dalam Pembukaan Festival Danau Sentani ke-9 di Kampung Wisata Khalkhote, Sentani Timur, Papua, 20 Juni 2016. Festival ini juga menampilkan upacara adat seperti penobatan Ondoafi. ANTARA/Rosa Panggabean
Nikmati Keindahan Alam Papua di 5 Destinasi Wisata Ini

Butuh waktu berhari-hari untuk bisa mengunjungi berbagai destinasi wisata menarik di Papua, tapi lima destinasi ini bisa cukup mewakili.