TEMPO.CO, Jakarta - Pelatih tim nasional Meksiko, Miguel Herrera, pernah meminta pemainnya tak melakukan hubungan intim selama pergelaran Piala Dunia di Brasil. Karena itu, dia melarang para pemainnya membawa istri dan pacar mereka selama perhelatan itu.
"Jika seorang pemain tak bisa bertahan selama satu bulan atau 20 hari tanpa berhubungan badan, maka dia belum menjadi profesional. Berhubungan seks sangat dilarang demi menjaga performa," kata Herrera kepada koran lokal, Reforma.
Sampai saat ini para peneliti masih meneliti efek hubungan seksual bagi para atlet yang akan berlaga di lapangan. Namun, dilihat dari efek psikologis, hubungan seksual ternyata tidak mempengaruhi performa atlet.
Menurut dokter spesialis andrologi yang juga mendalami seksologi, Wimpie Pangkahila, jika atlet tersebut memiliki waktu istirahat setelah berhubungan seksual, performanya di lapangan tidak akan terpengaruh.
"Tidak akan jadi masalah jika mereka berhubungan seks di malam hari dan bertanding di pagi hari. Mereka kan masih punya waktu untuk istirahat," kata Wimpie kepada Tempo, Selasa, 17 Juni 2014.
Lebih rinci Wimpie menjelaskan, orgasme mampu menimbulkan hormon endorfin. Hormon ini membuat seseorang menjadi rileks dan bisa menimbulkan kantuk. "Hal ini yang mengharuskan seorang atlet untuk punya waktu istirahat setelah melakukan hubungan seksual," kata Wimpie.
RINA ATMASARI
Berita Terpopuler:
PRJ Monas, Ahok: Pedagang Berengsek Luar Biasa
Sudi: Istana Tak Terlibat Penerbitan Obor Rakyat
Suap Akil, Wali Kota Palembang dan Istri Tersangka
Penculikan Aktivis, Prabowo Masih Berutang