TEMPO.CO, Mojokerto - Masyarakat Mojokerto yang menyebut diri mereka Gerakan Rakyat Dukung (Gardu) Joko Widodo-Jusuf Kalla menerbitkan tabloid Pelayan Rakyat. Tabloid setebal 15 halaman itu mengklarifikasi fitnah-fitnah yang dialamatkan kepada Jokowi, termasuk yang ditulis tabloid Obor Rakyat.
Tabloid itu beredar saat Jusuf Kalla menemui sekitar seribu santri di Pondok Pesantren Amanatul Ummah, Senin malam, 16 Juni 2014. Acara yang juga dihadiri Khofifah Indar Parawansa, Ketua Muslimat Nahdlatul Ulama, itu juga mengagendakan peluncuran tabloid tersebut. Semua santri dan masyarakat sekitar diberi tabloid itu secara gratis.
Tabloid tersebut berisi tulisan yang menepis tudingan bahwa Jokowi adalah calon presiden boneka. Jokowi, dalam tabloid itu, juga disebut tak pernah disandera pihak asing. Tabloid Pelayan Rakyat juga menampilkan Obor Rakyat sebagai salah satu contoh fitnah.
Jusuf Kalla dalam sambutannya sempat menyinggung tulisan dalam Obor Rakyat. "Semua yang ditulis itu fitnah. Kami sudah laporkan mereka."
Acara itu juga dirangkaikan dengan deklarasi dukungan terhadap Jokowi-Kalla oleh Silaturahmi Kiai Kampung Masyarakat dan Anggota Persatuan Guru Nahdlatul Ulama. Seluruh perwakilan organisasi dari daerah hadir dalam acara tersebut.
Sebelumnya, Jokowi mengatakan kampanye hitam menggerus elektabilitasnya. Menurut dia, informasi menyesatkan berdampak semakin sempitnya jurang elektabilitas di antara calon presiden.
Survei Pol-Tracking Institute pada Juni 2014 mengungkap penyempitan ini. Elektabilitas Jokowi kini bertengger di angka 45 persen, sedangkan Prabowo 38,7 persen. (Baca: Dana Desa, Prabowo: Alhamdulillah jika Lebih dari Rp 1 Miliar)
TRI SUHARMAN
Terpopuler
Putra Prabowo Mengaku Tak Pernah Dikritik Ayahnya
Jokowi Dianggap Terlalu Banyak Mengulang KJP-KJS
Penulis Buku MH370: Pesawat Sengaja Dilenyapkan