TEMPO.CO, Jakarta - Penampilan calon presiden Joko Widodo dalam debat kandidat pada Ahad lalu ternyata memicu aksi jual investor. Jokowi dinilai tidak optimal sehingga membuat pasar modal kembali mengalami tekanan jual. (Baca juga: Debat Capres Akan Pengaruhi IHSG Hari Ini)
Pada Senin, 16 Juni 2014, indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia melemah 41,20 poin (0,84 persen) ke level 4.885,459. IHSG menyusul pelemahan yang juga terjadi pada indeks acuan regional, seperti indeks Nikkei 225 dan indeks Hang Seng.
Analis dari PT Universal Broker Indonesia, Satrio Utomo, mengatakan hasil debat calon presiden direspons negatif oleh pelaku pasar. Calon presiden yang disukai pasar, Joko Widodo, terlihat grogi dalam beberapa kesempatan. “Penampilan Jokowi yang di bawah ekspektasi membuat pasar tidak ada pilihan selain jualan.” (Baca juga: Jokowi Buka Peluang Renegosiasi Kontrak Asing)
Menurut Satrio, efek Jokowi sangat berpengaruh menjelang pemilu presiden kali ini. Asumsinya, IHSG akan cenderung menguat ketika elektabilitas Jokowi meningkat. Juga sebaliknya, ketika elektabilitas Jokowi memburuk. Namun hasil debat membuktikan Jokowi kalah terang dibanding calon presiden Prabowo Subianto. (Baca juga: 'Jokowi Effect' Kembali Angkat Indeks Saham)
Di sisi lain, sentimen memang cenderung negatif akibat ketegangan di Irak dan pelemahan nilai tukar. Terlebih, pasar juga cenderung sepi lantaran Piala Dunia. Transaksi yang terjadi kemarin hanya 3,3 miliar lembar senilai Rp 3,9 triliun. “Sementara asing mencatat penjualan bersih Rp 240 triliun,” ujar Satrio.
Secara teknis, posisi indeks saat ini telah menembus level support 4.880 sehingga ada potensi untuk menguji level support berikutnya pada kisaran 4.780-4.840. Bila support ini ditembus, IHSG akan memasuki fase tren turun jangka pendek.
Menurut Satrio, ketika IHSG sedang bottoming, pelaku pasar disarankan mengakumulasi saham dengan harapan IHSG bakal menguat setelah pemilu presiden. “Ketika harga mulai terdiskon, pemodal sebaiknya berkonsentrasi pada saham-saham seperti perbankan, semen, dan konstruksi.”
M. AZHAR
Berita Terpopuler
Putra Prabowo Mengaku Tak Pernah Dikritik Ayahnya
Sudi: Istana Tak Terlibat Penerbitan Obor Rakyat
PRJ Monas, Ahok: Pedagang Berengsek Luar Biasa