TEMPO.CO, Malang - Calon wakil presiden Jusuf Kalla langsung menelepon Direktur Utama Pertamina Karen Agustiawan saat mendengar keluhan pengusaha kripik tempe di Jalan Sanan Raya, Kecamatan Belimbing, Malang, Jawa Timur, pada Selasa, 17 Juni. "Ini langsung saya hubungi, ya, Bu. Dengar, ya," kata JK Kalla kepada pengusaha kripik.
Kepada JK, para pengusaha kripik itu mengeluhkan gas elpiji 3 kilogram yang dinilai tidak diisi dengan penuh. Akibatnya, pengusaha merugi lantaran cepat kehabisan gas elpiji. "Buktinya, dulu kami masih bisa pakai gas elpiji ini selama enam jam, sekarang tinggal 4,5 jam saja," ucap Tini Karim, salah satu pengusaha kripik.
Mantan Ketua Umum Partai Golongan Karya itu mengeluarkan iPhone 5-nya dari balik saku. Dengan cekatan, dia mencari nama Karen dari balik deretan nomor telepon yang ada di ponsel pintarnya itu."Tunggu, ya, Ibu," kata Kalla sambil menekan tombol speaker ponsel.
Namun betapa kagetnya JK saat suara telepon Karen dijawab operator. "Maaf, nomor telepon yang Anda hubungi tidak bisa dijawab. Mungkin sedang disadap," jawab operator.
JK sempat tersenyum kecut mendengar kalimat operator. Ibu-ibu pengusaha hanya melongok ke telepon seluler JK. "Mungkin beliau sibuk," kata JK berusaha mengalihkan perhatian. Ia mencoba menghubungi Karen lagi, tapi tidak bisa tersambung. "Nanti saya akan bicarakan dengan Pertamina."
Yuddy Chrisnandi, anggota Tim Pemenangan Jokowi-JK yang berdiri di samping kanan mantan wakil presiden itu, membenarkan kalimat yang dilontarkan operator. Ia menyatakan JK masih berstatus sebagai pejabat negara, sehingga kemungkinan ponselnya dipasangi alat pengaman negara. "Mungkin telepon Bapak (JK) disadap atau yang ditelepon yang disadap," tuturnya berseloroh.
JK berkeliling Malang dalam rangka kampanyenya sebagai calon wakil presiden. Selain mengunjungi pusat pengusaha kripik tempe, JK juga akan mendatangi sejumlah pondok pesantren di daerah tersebut.
TRI SUHARMAN
Berita utama
KPK Tangkap Bupati Biak Numfor
Pengamat: Fraksi Demokrat Ciderai Keputusan SBY
Jokowi-Prabowo Pelukan, Moderator: Saya Kaget