Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Dolly Ditutup, Ini Kisah Masa Kecil Warga Sekitar  

Editor

Juli Hantoro

image-gnews
Seorang anak melintas dengan sepeda di depan puluhan PSK yang menulis surat berisi curahan hati saat aksi menulis surat bersama di jalan Gang Dolly, Surabaya, Kamis (05/6). TEMPO/Fully Syafi
Seorang anak melintas dengan sepeda di depan puluhan PSK yang menulis surat berisi curahan hati saat aksi menulis surat bersama di jalan Gang Dolly, Surabaya, Kamis (05/6). TEMPO/Fully Syafi
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Lokalisasi Dolly di Surabaya, Jawa Timur, ditutup hari ini. Meskipun ditentang, Pemerintah Kota Surabaya tetap akan menutup pusat prostitusi yang sudah ada sejak zaman Belanda tersebut. Penutupan ini disambut baik oleh banyak orang, termasuk seorang pengguna Twitter bernama Bintang Janitra.

Lewat akun @libbi2001, Bintang mengisahkan masa kecilnya yang hidup tak jauh dari Gang Dolly pada Selasa, 17 Juni 2014. Cuitan Janitra kemudian di retweet oleh Fahira Idris melalui akun Twitternya @fahiraidris. "Rumahku tak jauh dr tempat itu, masih tercoret di ingatan, bagaimana tempat itu merampas kanak2ku dan teman2 sebayaku," tulis Janitra di awal cuitnya.

Dia bercerita setiap sore saat masih kecil dia bermain layang-layang di kuburan Dolly. Mau tidak mau dia harus melewati lokalisasi yang disebutnya sebagai "mal mesum" itu. Di gang-gang kecil Dolly, ibu-ibu menawarkan tubuh mereka. Begitu senja tiba, "mal" itu sedikit berdandan. "Ditambah remaja2 yg lg menuang miras, batin kami menggerutu, inikah nanti yg akan kami lakukan jika sudah dewasa..?" tulis Janitra.

Dia mengaku beruntung tak terperosok dalam kehidupan Dolly lebih jauh. Orang tua memasukkannya ke pondok pesantren. Namun, teman-temannya? Dolly telah meracuni teman-teman mereka.

Sembilan tahun kemudian, Janitra menemui teman-temannya yang jadi calo di Dolly. Dia berusaha agar teman-temannya bisa keluar dari kehidupan tempat pelacuran terbesar di Asia Tenggara itu. Keinginan itu tiba saat kakak Janitra membuka usaha konveksi hasil kerja sama dengan rekanan dari Yaman. Dia pun meminta teman-temannya pindah kerja. Tak semua temannya setuju. Hanya tiga dari enam temannya yang ikut. Mereka belajar menjahit. Janitra pun pindah ke Yaman.

Bagi dia, Dolly adalah racun bagi anak-anak di sana. Janitra menggugat pendukung keberadaan Dolly dengan alasan untuk mencari nafkah. "Apakah tidak ada pekerjaan lain untuk sekedar makan..? Hingga mengorbankan anak2 dan keracunan jiwanya," tulis dia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Bagi Janitra, tak adil jika PSK bekerja demi keluarga, sedangkan keluarga lain kehilangan harapan atas anak-anak mereka. "Jujur, sulit bagi anak2 untuk tidak keracunan kalau tiap berangkat dan pulang sekolah disuguhi pemandangan mesum," tulis Janitra di akhir kultwitnya.

Penutupan lokalisasi Dolly ini sempat mengalami tarik-ulur di kalangan pemerintah setempat dan warga sekitar. Namun, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharani tetap kukuh memutuskan menutup lokalisasi yang pertama kali didirikan oleh Dolly van der Mart ini. (Baca: Dolly Menghitung Hari)

AMIRULLAH

Berita Terpopuler:
Olga Dikabarkan Mengidap Kanker Stadium 4
Cak Lontong: Saya Tidak Merasa Lucu
Elektabilitas Jokowi Turun di DKI, Ini Kata Ahok
KPK Segel Ruangan Menteri PDT Sejak Senin Malam
Kantornya Disegel, Menteri PKB Dibidik KPK?


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Lokalisasi di Pantura Tegal Akhirnya Ditutup Permanen

20 Mei 2017

Ilustrasi Lokalisasi. TEMPO/Fully Syafi
Lokalisasi di Pantura Tegal Akhirnya Ditutup Permanen

Lokalisasi yang berada Jalur Pantura Kabupaten Tegal yakni Peleman, Wandan, dan Gang Sempit akhirnya resmi ditutup permanen, Jumat 19 Mei 2017.


Ubah Lokalisasi Jadi RTH, Wali Kota Kediri: Hapus Citra Buruk

19 Mei 2017

Calon Walikota Kediri Abu Bakar. ANTARA/Rudi Mulya
Ubah Lokalisasi Jadi RTH, Wali Kota Kediri: Hapus Citra Buruk

Pemerintah Kota Kediri akan menjadikan kawasan bekas lokalisasi itu menjadi ruang terbuka hijau yang dilengkapi fasilitas bermain anak-anak.


Kisah Mas Abu Tutup Lokalisasi Semampir (2), Sudah Bulat  

4 Maret 2017

Calon Walikota Kediri Abu Bakar. ANTARA/Rudi Mulya
Kisah Mas Abu Tutup Lokalisasi Semampir (2), Sudah Bulat  

Sudah bulat keputusan Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar menutup lokalisasi Semampir, sebelumnya ia minta pendapat pengasuh Pondok Pesantren Lirboyo.


Mas Abu Tutup Lokalisasi Semampir (1), Sulit Dipisahkan  

4 Maret 2017

Calon Walikota Kediri Abu Bakar. ANTARA/Rudi Mulya
Mas Abu Tutup Lokalisasi Semampir (1), Sulit Dipisahkan  

Ini kisah Wali Kota Kediri menutup lokalisasi Semampir yang telah beroperasi puluhan tahun.


Lokalisasi Karang Joang Dibongkar, PSK Masih Beraktivitas  

23 Februari 2017

Ilustrasi prostitusi. Theglobeandmail.com
Lokalisasi Karang Joang Dibongkar, PSK Masih Beraktivitas  

Pemerintah Kota Balikpapan mendapat laporan bahwa PSK di lokalisasi prostitusi Karang Joang kembali beraktivitas meski puluhan bangunan dirobohkan dua pekan lalu.


Balikpapan Tolak Tuntutan PSK Lokalisasi yang Digusur  

17 Februari 2017

Ilustrasi Lokalisasi. TEMPO/Fully Syafi
Balikpapan Tolak Tuntutan PSK Lokalisasi yang Digusur  

Pemerintah Kota Balikpapan menolak tuntutan pekerja seks komersial di lokalisasi prostitusi Karang Joang yang mengharapkan dana pemulangan ke daerah masing-masing.


Polisi Sita Bambu Runcing dan Molotov di Lokalisasi Semampir

10 Desember 2016

Ilustrasi penggusuran. TEMPO/Hariandi Hafid
Polisi Sita Bambu Runcing dan Molotov di Lokalisasi Semampir

Penduduk akan mengajukan gugatan class action untuk melawan kebijakan pemerintah.


Lokalisasi Semampir Digusur, Massa Siapkan Bambu Runcing

10 Desember 2016

TEMPO/Iqbal Lubis
Lokalisasi Semampir Digusur, Massa Siapkan Bambu Runcing

Lokalisasi Semampir Kediri mencekam. Ratusan warga mempersenjatai diri dengan bambu runcing.


Eks Lokalisasi di Kediri Mau Digusur, Penghuni Unjuk Rasa

5 Desember 2016

Ilustrasi demo/unjuk rasa. Toulousestreet.com
Eks Lokalisasi di Kediri Mau Digusur, Penghuni Unjuk Rasa

Pemerintah Kota Kediri memberi tenggat waktu hingga 10 Desember 2016 untuk mengosongkannya.


Akan Digusur, Penghuni Eks Lokalisasi di Kediri Unjuk Rasa

21 November 2016

Ilustrasi Lokalisasi. TEMPO/Fully Syafi
Akan Digusur, Penghuni Eks Lokalisasi di Kediri Unjuk Rasa

Terdapat sedikitnya 227 bangunan yang dihuni 261 kepala keluarga atau 680 jiwa di kawasan eks-lokalisasi Semampir.