TEMPO.CO, Surabaya - Organisasi masyarakat Front Pembela Islam yang tergabung dalam Gabungan Umat Islam Bersatu Jawa Timur mengancam akan melakukan sweeping jika lokalisasi Dolly-Jarak nekat membuka praktek maksiat setelah deklarasi penutupan. Ketua Bidang Nahi Munkar DPD FPI Provinsi Jawa Timur KH Dhofir Abdurahmat mengatakan aksi sweeping dilakukan setelah berkoordinasi dengan 57 ormas Islam yang tergabung dalam GUIB.
"Kami enggak berjalan sendiri karena ada ormas Islam lainnya. Intinya, kami siap sweeping Dolly-Jarak jika diperlukan," kata Dhofir disela-sela tablig akbar GUIB Jawa Timur mendukung penutupan lokalisasi Dolly-Jarak, Rabu, 18 Juni 2014. (Baca: Risma Bertekat Bulat Menutup Lokalisasi Dolly)
Menurut dia, Pemerintah Kota Surabaya harus memastikan prostitusi Dolly-Jarak tutup sesuai dengan rencana. Bila masih ditemukan praktek maksiat di Dolly-Jarak, kata Dhofir, artinya rencana itu gagal, sehingga butuh aksi tindakan nyata di lapangan. Ia berharap deklarasi penutupan Dolly-Jarak sesuai dengan rencana dan tidak menimbulkan konflik fisik. "Kami tunggu konsep Pemkot dulu, apakah berjalan sesuai dengan rencana tidak. Kalau tidak, kami siap turun langsung."
Ketua Koordinator GUIB Jawa Timur, Abdurrochman Azis, mengatakan tablig akbar bertujuan memberikan dukungan moral kepada Pemkot Surabaya, personel TNI/Polri, dan semua pihak yang mendukung penutupan Dolly-Jarak. Ia akan menerjunkan 2.000 massa dalam deklarasi penutupan Dolly-Jarak di Islamic Center Surabaya, Rabu malam, 18 Juni 2014. "Kami harap tidak terjadi bentrokan," tuturnya. (Baca: Polisi dan Warga Dolly Saling Dorong)
Ihwal ancaman aksi sweeping yang dilontarkan FPI, Azis berharap itu tidak terjadi. Bila praktek prostitusi masih ada pascadeklarasi, pihaknya lebih mengandalkan kepolisian yang aktif menyisir Dolly-Jarak. "Kami serahkan dulu ke kepolisian."
Setelah Dolly-Jarak tutup, Azis berharap ada langkah-langkah selanjutnya untuk menutup prostitusi lain di Jawa Timur. Aksi tablig akbar itu dipusatkan di depan Gedung Grahadi yang diikuti sekitar 2.000 anggota ormas Islam se-Jawa Timur. (Baca: Pendukung Penutupan Dolly Berdatangan ke Surabaya)
DIANANTA P. SUMEDI
Berita lainnya:
Yesaya Baru Lima Bulan Jabat Bupati Biak Numfor
Tahun Depan, Dana Haji Dikelola Secara Syariah
Koalisi Melawan Lupa Desak SBY Bentuk Pengadilan HAM