TEMPO.CO, Surabaya - Warga sekitar kawasan lokalisasi Dolly dan sejumlah pekerja seks menantang Walikota Surabaya Tri Rismaharini mendeklarasikan penutupan Dolly di sekitar lokalisasi. "Kalau dia berani, deklarasi di sini," kata Koordinator Lapangan aksi Apeng di kawasan lokalisasi Dolly yang disambut warga dengan teriakan, “Betul”, Rabu, 18 Juni 2014.
Dalam orasinya, Apeng mengatakan bahwa tindakan Walikota Risma yang melakukan deklarasi penutupan di Islamic Center merupakan sebuah tindakan yang menurutnya tidak masuk akal. "Kita panas-panasan dan kita bakar hati nurani Risma supaya mau melihat keberadaan kita di sini."
Apeng kemudian mengajak warga demonstran agar tetap satu suara dan tetap menggalang kekompakan untuk menolak penggusuran Lokalisasi Dolly. Aksi dilanjutkan dengan membakar ban bekas di depan salah satu supermarket di sekitar Jalan Jarak.
Sebelumnya, Walikota Risma berencana melakukan deklarasi penutupan di Islamic Center Surabaya. Acara itu rencananya juga dihadiri oleh Gubernur Jatim Soekarwo dan Menteri Sosial Salim Segar Al Jufri.
EDWIN FAJERIAL
Berita lain:
Komnas HAM Akan Jemput Paksa Kivlan Zen, TNI Cuek
Dolly Ditutup, Ini Kisah Masa Kecil Warga Sekitar
JK: Istana Harus Pecat Pengelola Tabloid Obor
Kecelakaan Subang, 7 Siswa SMA Cengkareng Tewas
Ahok: Masyarakat Jakarta Tak Mau Dipimpin Kafir
Serang Prabowo, Suciwati Bantah Dukung Jokowi