TEMPO.CO, Jakarta -- Kepala Pusat Penerangan Markas Besar Tentara Nasional Indonesia Mayor Jenderal Fuad Basya mengatakan instansinya tidak akan peduli jika para purnawirawan jenderal 'berkelahi'. "TNI masa bodoh andai Fachrul Razi, Agum Gumelar, dan Kivlan Zen 'berkelahi'," kata Fuad ketika dihubungi Tempo, Rabu, 18 Juni 2014.
Purnawirawan TNI yang dimaksud Fuad adalah mantan Kepala Staf Umum TNI Letnan Jenderal (purnawirawan) Fachrul Rozi, mantan Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional Letnan Jenderal (purnawirawan) Agum Gumelar, dan mantan Kepala Staf Komando Cadangan Strategis TNI Angkatan Darat Mayor Jenderal (purnawirawan) Kivlan Zen.
Setelah beredar surat rahasia berisi rekomendasi pemecatan Prabowo terkait kasus penculikan aktivis pada 1998 di media sosial, ketiganya kerap berbeda pendapat soal surat itu. Surat bernomor KEP/03/VIII/1998/DKP itu menyebut sebelas pertimbangan yang melatari rekomendasi pemecatan Prabowo, antara lain penyalahgunaan wewenang dan pelanggaran prosedur, seperti pengabaian sistem operasi dan disiplin hukum di lingkungan ABRI.
Fachrul Razi dan Agum Gumelar membenarkan adanya surat rahasia berisi rekomendasi pemecatan Prabowo. Agum secara terbuka mendukung calon presiden yang diusung koalisi poros PDI Perjuangan, Joko Widodo. Sedangkan Fachrul Rozi merupakan anggota tim pemenangan Jokowi.
Bahkan, Fachrul pun menyindir bekas komandan Kopassus yang maju sebagai calon presiden itu. Katanya, dengan wewenang di level Kopassus saja Prabowo bisa melakukan beberapa tindakan prajurit yang tak layak. "Bagaimana kalau jadi presiden?" ujarnya.
Kivlan kini anggota Tim Kampanye Nasional Prabowo, yang diusung poros koalisi Partai Gerindra, menuding Agum Gumelar dan Fachrul Razi menyudutkan Prabowo menyangkut surat DKP itu. Ia meminta Agum dan Fachrul yang mendukung Joko Widodo-Jusuf Kalla untuk berhenti menyerang Prabowo.
"Kalau kakakku tetap melakukannya, berarti kalian menyatakan perang terhadap adik-adikmu," kata Kivlan, kepada wartawan saat jumpa pers di Rumah Polonia, Jakarta, Jumat, 13 Juni 2014 malam.
MUHAMMAD MUHYIDDIN
Berita Terpopuler:
Olga Dikabarkan Mengidap Kanker Stadium 4
Cak Lontong: Saya Tidak Merasa Lucu
Elektabilitas Jokowi Turun di DKI, Ini Kata Ahok
KPK Segel Ruangan Menteri PDT Sejak Senin Malam
Kantornya Disegel, Menteri PKB Dibidik KPK?