TEMPO.CO, Kiev - Militer Ukraina dan separatis pro-Rusia terlibat dalam pertempuran sengit di Ukraina timur pada Kamis, 19 Juni 2014, setelah pemberontak menolak seruan meletakkan senjata untuk melakukan gencatan senjata sesuai usulan Presiden Petro Poroshenko.
Pertempuran berat yang berlangsung sekitar pukul 04.00 waktu setempat itu terjadi di Kota Krasny Liman, kawasan yang berada di bawah kontrol pemerintah.
"Kami menyampaikan ultimatum kepada teroris semalam supaya meletakkan senjata. Kami menjamin keselamatan mereka dan memeriksanya sesuai dengan hukum Ukraina, tapi mereka menolak," kata juru bicara pasukan pemerintah, Vladyslav Seleznyov. "Sekarang ini kami mencoba mempersempit pengepungan. Mereka berusaha keluar."
Belum ada keterangan detail mengenai pertempuran tersebut dari sisi pemberontak.
Poroshenko yang terpilih menjadi Presiden Ukraina pada 7 Juni 2014 menekankan pada upaya perdamaian untuk mengakhiri pemberontakan separatis, termasuk menyiapkan konsep gencatan senjata unilateral oleh pasukan pemerintah. Di samping itu, pemerintahannya juga akan memberikan pengampunan terhadap kaum separatis sepanjang mereka bersedia meletakkan senjata.
Rencana Poroshenko tersebut telah disampaikan saat bertemu dengan pejabat dari Donetsk dan Luhansk di timur Ukraina, Kamis, 19 Juni 2014.
Pemberontakan separatis pecah di Ukraina timur pada awal April 2014 setelah berlangsungnya unjuk rasa jalanan di Kiev untuk menjatuhkan pemimpin pro-Moskow, Viktor Yanukovich. Aksi tersebut disusul ulah Rusia menganeksasi Crimea.
REUTERS | CHOIRUL
Berita Terpopuler:
Per 1 Juli 2014, Tigerair Mandala Tak Beroperasi
Nelayan Ini Ciptakan Alat Konversi BBM ke Gas
Tol Ciledug-Ulujami Bakal Jadi Idola Truk
Malaysia Berminat Bangun Jalan Tol Sumatera