UII Yogyakarta Protes Aksi Kekerasan Massa PDIP

image-gnews
Seorang santriwati menggalang dana kampanye Jokowi-JK, saat Calon Presiden PDI Perjuangan Joko Widodo, memberikan kata sambutan dalam acara silaturahmi Kiai Kampung dan Warga NU untuk menerima dukungan, di Gor Pondok Pesantren Darul Ma'arif, Kaplongan, Indramayu, Jawa Barat (17/6). Rekening dana kampanye Jokowi-JK terus kebanjiran donasi dari masyarakat hingga saat ini  saldo yang tercacat sebesar Rp 48 miliar. TEMPO/Imam Sukamto
Seorang santriwati menggalang dana kampanye Jokowi-JK, saat Calon Presiden PDI Perjuangan Joko Widodo, memberikan kata sambutan dalam acara silaturahmi Kiai Kampung dan Warga NU untuk menerima dukungan, di Gor Pondok Pesantren Darul Ma'arif, Kaplongan, Indramayu, Jawa Barat (17/6). Rekening dana kampanye Jokowi-JK terus kebanjiran donasi dari masyarakat hingga saat ini saldo yang tercacat sebesar Rp 48 miliar. TEMPO/Imam Sukamto
Iklan

TEMPO.CO , Yogyakarta:Rektor Universitas Islam Indonesia (UII), Harsoyo memprotes keras aksi belasan simpatisan PDIP yang memakan korban satu mahasiswa dan seorang karyawan Fakultas Hukum UII. Menurut dia aksi kekerasan yang berlangsung seusai acara kampanye PDIP di Stadion Mandala Krida, pada Selasa, 17 Juni 2014, itu harus mendapatkan penindakan hukum tegas dari polisi. "UII menyesalkan peristiwa ini," kata dia dalam siaran persnya  pada Rabu, 17 Juni 2014.

Harsoyo sudah meminta Lembaga Konsultasi dan bantuan Hukum (LKBH) UII untuk segera mengadvokasi korban. Laporan mengenai peristiwa ini dan hasil pemeriksaan visum kepada korban juga telah dikirim ke pihak kepolisian.  "Ini kriminal murni, polisi pasti bisa menuntaskannya dalam waktu cepat," ujar Harsoyo. "Identitas pelaku kekerasan juga sudah diketahui."

 LKBH UII juga akan melayangkan nota protes resmi ke Dewan Pengurus Cabang (DPC) PDIP Kota Yogyakarta, Dewan Pengurus Daerah (DPD) PDIP DIY dan Dewan Pengurus Pusat (DPP) PDIP. Nota protes juga akan dilayangkan kepada Tim sukses pasangan calon presiden Joko Widodo dan Jusuf Kalla. "Kami juga kirim laporannya ke Bawaslu DIY," kata dia.

Agung Wijaya,  kuasa hukum dari LKBH UII yang mendampingi korban mengatakan, kedua korban sudah keluar dari rumah sakit setelah menjalani pemeriksaan pada Selasa malam kemarin. "Keduanya luka memar-memar," kata Agung kepada Tempo.

Menurut Agung, dua korban itu adalah mahasiswa Fakultas Hukum UII angkatan 2010 bernama Sultan Akbar. Satu korban lainnya, Ahmad Nurdin, merupakan karyawan Fakultas Hukum UII. Keduanya dipukuli oleh massa simpatisan PDIP di jalan depan kompleks kampus FH UII pada Selasa siang, 17 Juni 2014 pukul 11.30 WIB.

Semula, kata Agung, Sultan hanya ingin melihat keributan di depan kampus Modern School of Design (MSD) yang berada di samping gedung kampus Fakultas Hukum UII. Di sana, Sultan melihat seseorang sedang dikeroyok oleh belasan simpatisan PDIP yang kebetulan berkonvoi dengan sepeda motor melewati Jalan Taman Siswa. "Sultan lalu memotret kejadian itu dengan ponselnya," kata dia.

Sejumlah massa yang semua memakai atribut PDIP  merasa tidak senang dengan tindakan Sultan. Mereka lalu mengejar mahasiswa angkatan 2010 itu dan memukulinya. Sultan sempat lari ke sebuah warung makan di seberang jalan depan kampus MSD, tapi massa terus mengejarnya. "Sultan dipukuli di warung itu, dia dipukuli dengan kayu," kata Agung.

Iklan
image-banner
Scroll Untuk Melanjutkan

Akibatnya, Sultan mengalami luka lebam di bagian kaki, tangan dan benjol di kepala bagian belakang. Menurut Agung, luka yang dialami Sultan masih kategori ringan. "Tapi, dia belum bisa menggerakkan salah satu tangannya," kata Agung.

Korban lainnya, Ahmad menjadi sasaran pemukulan di sekitar lokasi pemukulan Sultan. Sebabnya sebenarnya sepele, Ahmad terlihat sedang berbicara lewat telepon saat melihat keributan ketika Sultan dikeroyok.

Menurut Agung, berdasar pengakuan Ahmad, sebelum dia dikejar oleh massa,  satu simpatisan PDIP berkata, "Ada yang telepon." Akibat pengeroyokan belasan simpatisan PDIP itu, Ahmad mengalami luka lebam di tubuh dan mata kanan.

Agung mengatakan sudah mengirim laporan dan hasil visum ke Kepolisian Resort Kota Yogyakarta pada Rabu, 17 Juni 2014. Laporan serupa juga dikirim ke Bawaslu DIY di hari yang sama. "Kami minta penyelenggara kampanye diberi sanksi," kata dia.
ADDI MAWAHIBUN IDHOM


Berita lainnya:
Prabowo Suka Es Krim, Jokowi Pecinta Tempe

Film How to Train Your Dragon 2, Terbang Tinggi

Lagu-lagu Adele Bakal Lenyap dari YouTube?



Iklan


Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

27 Desember 2021

Wakil Ketua DPR RI Abdul Muhaimin Iskandar
Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

Dalam survei tersebut Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar hanya dipilih 0,1 persen responden.


DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

22 Desember 2021

Wakil Ketua Komisi II DPR RI Saan Mustofa
DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

Komisi II DPR meminta KPU dan Bawaslu Provinsi Jawa Barat mengantisipasi kesulitan pemilih menggunakan hak pilih, lantaran diprediksi akan banyak surat suara.


PPP Bersedia Mendukung PDIP di Pilgub Sumut dengan 4 Syarat

10 Januari 2018

Sekertaris Jenderal PPP Arsul Sani usai menjadi pembicara dalam diskusi publik bertajuk
PPP Bersedia Mendukung PDIP di Pilgub Sumut dengan 4 Syarat

PDIP butuh dukungan PPP untuk menggenapi syarat mengusung calonnya di pilgub Sumut.


PDIP Tunjuk Ahmad Basarah Ketua Tim Pemenangan Gus Ipul-Puti

10 Januari 2018

Ketua umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri bersama putrinya Puan Maharani dan ketua fraksi MPR Ahmad Basarah (kanan), saat myaksikan pameran dan dokumenter perjalanan mantan ketua MPR Taufik Kiemas, disela-sela acara Kongres IV PDI Perjuangan, di Inna Grand Bali Beach Sanur, Denpasar, 10 April 2015. TEMPO/Imam Sukamto
PDIP Tunjuk Ahmad Basarah Ketua Tim Pemenangan Gus Ipul-Puti

Sebelumnya nama Ahmad Basarah sempat disebut bakal dicalonkan sebagai wakil gubernur dari PDIP.


PDIP Sambut Baik Keputusan Gerindra Dukung Gus Ipul

10 Januari 2018

Saifullah Yusuf. Dok. TEMPPO//Fully Syafi
PDIP Sambut Baik Keputusan Gerindra Dukung Gus Ipul

Dengan bergabungnya Gerindra ke kubu Gus Ipul, maka koalisi ini merupakan koalisi pertama antara Partai Gerindra dan PDIP dalam pilkada 2018.


Gus Ipul-Puti Guntur Soekarno, PKS Tetap Bergabung dengan PDIP

10 Januari 2018

Presiden PKS Mohamad Sohibul Iman saat temu jumpa dengan wartawan media nasional di gedung DPP PKS, Jakarta Selatan, 19 April 2016. TEMPO/Yohanes Paskalis
Gus Ipul-Puti Guntur Soekarno, PKS Tetap Bergabung dengan PDIP

Presiden PKS Sohibul Iman menegaskan partainya tetap mendukung Gus Ipul dan Puti Guntur Soekarno di Pilgub Jatim 2018.


PDIP Resmi Usung Puti Guntur Soekarno Dampingi Gus Ipul

10 Januari 2018

Puti Pramathana Puspa Seruni Paundrianagari Guntur Soekarno Putri atau Puti Guntur Soekarno. Dok.TEMPO/M. Iqbal Ichsan
PDIP Resmi Usung Puti Guntur Soekarno Dampingi Gus Ipul

PDIP memutuskan untuk mengusung Puti Guntur Soekarno setelah mendapat masukan dari Gus Ipul serta pesan dari kiai, alim ulama, dan tokoh masyarakat.


Di HUT PDIP, Jokowi Ingatkan Pejabat Tak Tergiur Tawaran Politik

10 Januari 2018

Presiden Joko Widodo di sela-sela kunjungannya melihat-lihat pakain di salah satu toko di Mall Panakkukang, Makassar, Sulawesi Selatan, 12 Juli 2017. Dalam kunjungannya, terlihat paspampres mengenakan batik. TEMPO/Iqbal Lubis
Di HUT PDIP, Jokowi Ingatkan Pejabat Tak Tergiur Tawaran Politik

Presiden Jokowi mengatakan bahwa kader PDIP dan pejabat pemerintah masih harus bekerja keras karena banyak tugas yang belum usai.


Kesal dengan Hoax, Megawati: Kalau Mau Tempur, Mari secara Jantan

10 Januari 2018

Ketua Umum Megawati Soekarnoputri memberi kata sambutan dalam peringatan HUT ke-45 PDIP yang digelar di Jakarta Convention Center, 10 Januari 2018. TEMPO/Dewi Nurita
Kesal dengan Hoax, Megawati: Kalau Mau Tempur, Mari secara Jantan

Megawati menyebut pihak-pihak yang menggunakan hoax untuk menjatuhkan lawan politik sebagai pengecut.


Dukung Saifullah Yusuf, PKS Siap Kerja Sama dengan PDIP

10 Januari 2018

Presiden PKS Sohibul Iman (tengah) bergandeng tangan bersama para calon kepala daerah dari PKS seusai menyerahkan dokumen sebelum pembacaan ikrar pemenangan dan pakta integritas calon kepala daerah dari PKS di Jakarta, 4 Januari 2018. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Dukung Saifullah Yusuf, PKS Siap Kerja Sama dengan PDIP

PKS akhirnya memutuskan untuk bergabung dengan koalisi pendukung Saifullah Yusuf di Pilgub Jatim 2018.