TEMPO.CO, Jakarta - Pembongkaran kios-kios berlangsung tertib di sekitar Terminal Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Kamis, 19 Juni 2014. Pembongkaran tak mendapat protes berlebihan dari para penyewa lapak. (baca: Proyek MRT, Kios-kios di Lebak Bulus Mulai Dibongkar)
"Mereka sudah mengerti karena ini bukan tanah mereka," ujar Kepala Satuan Polisi Pamong Praja DKI Jakarta, Kukuh Hadi Santoso, Kamis, 19 Juni 2014.
Ia menyatakan eksekusi sekitar 50 lapak di sekitar Terminal dan Stadion Lebak Bulus itu berlangsung tertib. Lahan itu digusur demi kepentingan pembangunan proyek Mass Rapid Transit (MRT).
Sekitar 20 unit bangunan dibongkar di selatan Terminal Lebak Bulus, berdekatan dengan bekas pintu keluar bus-bus Antar Kota Antar Provinsi. Pembangunan tak memakan waktu lama karena tak ada protes.
"Kebanyakan yang jualan di sini baru pas terminal ditutup. Mereka baru bangun," ujar Dahlan, 31 tahun, salah satu petugas Satpol PP kepada Tempo.
Para pedagang kaki lima kecewa karena penggusuran berlangsung lebih cepat dari perkiraan. "Kaget saja. Katanya baru Lebaran (dibongkar), tahu-tahu datang sekarang," ujar Haryati, 31 tahun, pedagang di sana.
Pedagang lain, Maryadi, 38 tahun, juga kecewa. "Sudah 15 tahun berjualan di sini, tapi tak diperlakukan adil sebagai rakyat kecil," ujar dia.
Meskipun kecewa, para pedagang tersebut pasrah karena memang sejak jauh hari sudah disampaikan lahannya akan dibongkar. "Harusnya kan ya ada kompensasinya. Kami, lho, yang menghidupkan daerah ini. Dulu mah terminal, stadion, sepi," ujar Maryadi.
M. ANDI PERDANA