TEMPO.CO, Jakarta - Calon presiden nomor urut 1, Prabowo Subianto, mengatakan ada beberapa ketimpangan ekonomi yang terjadi di Indonesia. Bahkan Prabowo berpendapat rakyat Indonesia terbagi dalam dua versi, yaitu antara Indonesia yang siap dan belum siap menghadapi abad ke-21.
Kelompok Indonesia yang siap abad 21, dia melanjutkan, umumnya mereka yang sudah memiliki pekerjaan dan umumnya tinggal di kota. "Yang kelompok ini harus diizinkan maju, tapi tetap harus memikirkan kelompok satunya," kata Prabowo saat memaparkan visi-misinya kepada pelaku pasar modal di Jakarta, Jumat, 20 Juni 2014.
Adapun kelompok masyarakat yang kedua adalah mereka yang dikategorikan sudah siap menghadapi abad 21. Kelompok ini, dia mengatakan, umumnya belum mendapat pekerjaan dan butuh bimbingan. (Baca: Mahfud Md. Akui Prabowo Belum Ideal, Juga Jokowi)
Dua kelompok ini, kata dia, memiliki tingkat ketimpangan yang cukup tinggi. Hal ini bisa dibuktikan dengan gini rasio Indonesia yang terus meningkat. Gini rasio Indonesia yang pada tahun 1999 hanya 0,29 persen, pada tahun 2013 sudah mencapai 0,41 persen.
Angka itu diartikan hanya 1 persen populasi yang menikmati 41 persen kekayaan negara. Mengutip bank dunia, Prabowo mengatakan, saat ini jumlah warga Indonesia yang memiliki pendapatan di bawah US$ 2 sehari mencapai 100 juta orang.
Ketimpangan lain yang menurut dia menjadi pekerjaan rumah adalah mengenai defisit neraca perdagangan. Neraca perdagangan Indonesia harusnya tiap tahun bisa surplus hingga US$ 25 miliar. Artinya, dalam 15 tahun, cadangan dana Indonesia bisa mencapai US$ 375 miliar. "Yang terjadi sekarang cadangan dana kita hanya US$ 100 miliar."
Selain itu, dia mengatakan, ketimpangan Indonesia diperparah dengan bocornya pendapatan dari praktek ilegal, seperti perambahan hutan dan pencurian ikan. "Illegal fishing hilangnya Rp 100 triliun, gas Rp 500 triliun, serta illegal logging Rp 30 triliun," katanya. (Baca: Ini Strategi Pasar Modal Tim Prabowo-Hatta)
Dari 120 juta hektare hutan yang dimiliki, saat ini 77 juta hektare di antaranya sudah rusak. Kondisi itu, kata Prabowo, akan diubah menjadi lahan produktif dan energi.
FAIZ NASHRILLAH
Berita Terpopuler:
KPK Berencana Tempuh Jalur Hukum Soal Transkrip
Gang Dolly dan Tragedi Berdarah Sumiarsih
Tolak Fitnah, Banyu Biru Sebar Tabloid Jokowi-JK
Kolom Agama di KTP, Pengamat Sepakat Musdah Mulia