TEMPO.CO, Jenewa - Seorang ahli saraf terkemuka Swiss menolak spekulasi bahwa mantan bintang Formula Satu Michael Schumacher akan sepenuhnya pulih dari cedera otak yang ia derita. Ia menyatakan Schumacher yang mengalami cedera parah setelah kecelakaan saat bermain ski ini kemungkinan akan tetap dalam kondisi cacat selama sisa hidupnya.
Schumacher, 45 tahun, pada hari Senin dipindahkan dari Rumah Sakit Universitas Grenoble ke klinik rehabilitasi di Kota Lausanne, Swiss. Dia telah menghabiskan hampir enam bulan dalam kondisi koma setelah kecelakaan di resort ski di Prancis pada Desember lalu.
Sabine Kehm, manajernya, mengatakan Schumacher "tidak lagi dalam keadaan koma". Dia mengatakan mantan pebalap ini akan memulai proses panjang rehabilitasi di Lausanne bersama istri dan dua anaknya.
Namun Dr. Erich Riederer, seorang ahli saraf yang berbasis di Zurich dan akrab dengan pasien koma, mengatakan kepada media Swiss bahwa Schumacher tidak mungkin untuk pulih penuh. "Dia akan tetap menjadi cacat di sisi hidupnya dan akan selalu tetap bergantung pada bantuan orang lain," katanya kepada situs berita Swiss, 20 Minuten.
Riederer menyatakan Schumacher masih harus menjalani periode panjang rehabilitasinya karena dia mengalami kerusakan otak permanen. "Tapi pertama-tama itu adalah pesan yang sangat positif ketika seseorang bangun setelah koma selama setengah tahun. Ini sangat penting," katanya.
Ahli saraf ini mengatakan akan menjadi "sukses besar" jika Schumacher berhasil duduk tanpa bantuan setelah tiga bulan dan bisa mengoperasikan sebuah kursi roda listrik dalam waktu enam bulan. Prognosisnya sama dengan yang dilontarkan mantan dokter Schumacher, Gary Hartstein, yang menyatakan pemenang tujuh kali ajang Formula Satu ini tidak akan membuat pemulihan yang berarti dari cedera kepalanya.
AP | TELEGRAPH | INDAH P