TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Tim Relawan Pemenangan Joko Widodo, Eva Kusuma Sundari, menyatakan kekhawatirannya soal penggunaan masjid sebagai sarana kampanye. Ternyata kekhawatirannya itu kembali terbukti. "Masjid seharusnya steril dari kampanye yang masif seperti itu," kata Eva saat dihubungi Tempo, Jumat, 20 Juni 2014. (Baca: Debat Kadin, Jokowi-JK Sudah Kuasai Materi)
Eva sendiri sudah mengetahui adanya sejumlah kampanye yang dilakukan di masjid untuk mendukung salah satu calon presiden. Dengan demikian, menurut dia, tidak mungkin hal tersebut bentuk inisiatif spontan. "Semuanya serentak selalu menggunakan isu SARA dan fitnah. Semuanya seragam dan pasti sudah disiapkan," ujarnya.
Kampanye semacam itu, menurut Eva, sudah sering ia dengar dari tim relawan sejak dua bulan lalu. Jumat siang ini, hal itu kembali terjadi. Khatib salat Jumat di Masjid Cut Meutia, Jakarta Pusat, Lukmanul Hakim, mendoakan calon presiden Prabowo Subianto memenangi pemilu tahun ini. (Baca: Pilih Jokowi, Tionghoa Tridharma Tak Akan Golput)
Doa tersebut disampaikan Lukmanul di hadapan sidang Jumat yang juga dihadiri Prabowo. Selain mendoakan untuk kemenangan Prabowo, khatib sempat menyinggung Joko Widodo alias Jokowi agar tetap menjadi Gubernur DKI Jakarta setelah pemilihan presiden. Menurut dia, Jokowi belum tuntas menyelesaikan amanah sebagai pemimpin DKI Jakarta.
AISHA SHAIDRA | REZA ADITYA
Berita Terpopuler:
KPK Berencana Tempuh Jalur Hukum Soal Transkrip
Gang Dolly dan Tragedi Berdarah Sumiarsih
Tolak Fitnah, Banyu Biru Sebar Tabloid Jokowi-JK
Kolom Agama di KTP, Pengamat Sepakat Musdah Mulia