TEMPO.CO, Surabaya - Kepala Bagian Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial (Dinsos) Surabaya Deddy Sosialisto mengatakan sampai hari ini total pekerja seks komersial yang telah menerima bantuan berjumlah 274 orang, sedangkan muncikari 67 orang.
"Hari ini, sebanyak 23 PSK dan 9 muncikari telah mendapatkan bantuan," katanya kepada Tempo di kantor Koramil Sawahan, Ahad, 22 Juni 2014. (Baca: Pasca-Penutupan Dolly, Risma: PR Saya Makin Berat)
Baca Juga:
Menurut Deddy, terjadi penurunan jumlah PSK yang mengambil bantuan pada hari ini dibanding pada hari-hari sebelumnya. Pada Kamis, 19 Juni 2014, 79 orang mengambil bantuan. Keesokan harinya 85 orang, sementara kemarin 87 orang.
"Perkembangan hari ini menurun, ya," ujarnya.
Deddy menambahkan, tenggat pengambilan bantuan yakni Senin, 23 Juni 2014. Sampai saat ini, kata dia, belum ada perintah atau pengarahan untuk memperpanjang batas waktu pengambilan.
"Batas pengambilan sementara masih sesuai dengan rencana, Senin. Ya, tinggal nanti Senin menunggu perintah lebih lanjut," katanya.
Para PSK di lokalisasi prostitusi Dolly mendapatkan dana bantuan sebesar Rp 5.050.000 yang terdiri atas bantuan modal Rp 3 juta, bantuan biaya hidup Rp 1,8 juta, dan biaya pulang ke daerah asal Rp 250 ribu. Sedangkan para muncikari diberi Rp 5 juta.
Sejak penutupan lokalisasi Dolly dideklarasikan pada 18 Juni lalu di Islamic Center Surabaya, Pemerintah Kota Surabaya bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur serta Kementerian Sosial memberikan dana bantuan untuk para PSK dan muncikari. Pemberian bantuan tersebut dilakukan dari 19 sampai 23 Juni di kantor Koramil Sawahan.
EDWIN FAJERIAL
Berita Lain
Tanpa Jokowi, Ahok: HUT DKI Bak Es Krim tanpa Roti
Hendra/Ahsan ke Final Indonesia Terbuka
Redenominasi Rupiah Dinilai Tak Bisa Dilakukan pada 2014