TEMPO.CO, Surabaya - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini optimistis lokalisasi prostitusi Gang Dolly dan Jarak tidak akan buka lagi setelah hari raya Idul Fitri. Risma resmi menutup lokalisasi pelacuran yang diklaim terbesar se-Asia Tenggara itu pada Rabu malam, 18 Juni 2014.
Penutupan itu ditentang komunitas Front Pekerja Lokalisasi. Mereka yakin lapak lokalisasi akan buka lagi setelah Lebaran. Namun Risma berkeras tidak akan memberi peluang para pekerja seks tersebut kembali menjajakan diri.
"Ramadan kami ambil atributnya. Jika masih beroperasi lagi akan ada razia dari polisi pamong praja dan polisi. Kami bisa kenakan mereka perda izin mendirikan bangunan (IMB) dan Undang-Undang Perdagangan Orang," kata Risma saat diwawancarai Agus Suprianto, Endri Kurniawati, dan Agita Sukma Listyanti dari Tempo, Jumat, 20 Juni 2014. (Baca: Dolly Ditutup, Risma:Yang Melanggar Ditindak)
Wali kota kelahiran Kediri, 20 November 1961, itu memberi kesempatan bagi pekerja seks dan muncikari untuk mengambil dana kompensasi sampai hari ini, Senin, 23 Juni. Tiap pekerja seks memperoleh kompensasi dari Kementerian Sosial sebesar Rp 5.050.000, sementara muncikari Rp 7.000.000.
Risma mengatakan dia berupaya keras menutup Dolly karena letaknya bercampur dengan permukiman warga. Persinggungan warga dengan praktek prostitusi, kata Risma, membahayakan perkembangan anak-anak di tempat tersebut.
"Kalau dengar cerita bagaimana kondisi sebenarnya saya yakin kalian (Tempo) akan sakit. Saya seminggu sakit. Seminggu saya tidak bisa ngapa-ngapain melihat anak-anak di sana seperti itu," ujar Risma.
Menurut Risma, dia pernah mendengar keluhan anak-anak di lokalisasi yang curhat kepada psikolog. Dari kesimpulan psikolog tersebut, ketagihan seks (sex addict) di kalangan mereka lebih berbahaya daripada ketagihan narkoba.
Terungkap pula bahwa banyak anak perempuan yang sudah tidak perawan dan punya pacar banyak. "Sekarang kami memantau untuk mengembalikan keceriaan anak-anak dan menghilangkan trauma mereka," kata Risma. (Baca juga: PSK di Dolly Mengaku Tidak Suka Pria Perkasa)
KUKUH S. WIBOWO
Berita Lain
Sebelum Tewas, Praja Sempat Chatting dengan Teman
Tasikmalaya Diguncang Gempa 5,5 Skala Richter
Midnight Sale, Pengunjung Serbu Sepatu dan Tas
Dua Anak dan Pengasuh Tewas di Rumah Tentara