TEMPO.CO, Pekanbaru - Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bengkalis, Muhammad Jalal, menyebutkan sekitar 100 hektare hutan terbakar di Pulau Rupat, Kabupaten Bengkalis. Kebakaran terjadi sejak sepekan lalu, namun belum diketahui penyebab kebakaran. Akibatnya wilayah Rupat kini mulai diselimuti kabut asap.
"Kebakaran terjadi sudah sepekan lalu," ujarnya saat dihubungi Tempo, Senin, 23 Juni 2014. (Baca: El Nino Memicu Kebakaran Lahan Gambut)
Jalal mengatakan upaya pemadaman terus dilakukan, sebanyak dua regu tim pemadam dikerahkan dibantu personel kepolisian setempat. Namun hingga kini, api belum dapat dipadamkan secara maksimal. Alasannya, sulitnya akses jalan membuat personel kesulitan menjangkau titik api yang jauh di tengah hutan. Satu unit helikopter Bolco untuk melakukan pemadaman lewat udara belum mampu menjinakkan api.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BPBD Sutopo Purwo Nugroho mengatakan satelit Tera dan Aqua memantau 236 titik panas (hotspot) di Riau. Jumlah tersebut cenderung naik dari hari sebelumnya 109 hotspot.
Menurut dia, penyebaran titik panas hampir ditemukan di seluruh kabupaten/kota, yakni Rokan Hilir 97 hotspot, Bengkalis 46 hotspot, Dumai 29 hotspot, Pelalawan 19 hotspot, Kampar 17 hotspot, Rokan Hulu 11 hotspot, Kuantan Singingi 10 hotspot, dan Siak 7 hotspot.
Sejak 4 April 2014, kata Sutopo, tanggung jawab pengendalian kebakaran lahan sudah diserahkan kepada Gubernur Riau Annas Maamun. Namun BNPB tetap mendampingi Pemda Riau dengan melakukan operasi modifikasi cuaca dan menempatkan tiga helikopter water bombing hingga hari ini.
"Pemadaman api harus terus dilakukan secara total jika tidak ingin bencana asap terulang lagi," ujarnya. (Baca: Kebakaran Hutan Terjadi, Riau Salahkan Sistem)
Analis dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Pekanbaru, Ardhitama, mengatakan sebagian besar wilayah Riau telah memasuki musim kemarau ditandai minimnya curah hujan, suhu pada siang hari mendekati ekstrem, mencapai 35 derajat Celcius.
"Kondisi ini memicu terjadinya kebakaran hutan dan lahan sebab kondisi gambut mongering, kita himbau masyarakat tidak melakukan pembukaan lahan dengan cara membakar," katanya.
RIYAN NOFITRA
Berita lain:
Dirampok, Caddy Golf Melawan dengan Tendangan Maut
Rapor Merah DKI, Jokowi Diminta Mundur
Kejanggalan Pembunuhan di Rumah Tentara Bandung
Midnight Sale, Pengunjung Serbu Sepatu dan Tas
Ini Tip Midnight Sale dari Pengusaha Mal
Tip Hindari Kehabisan Tenaga Saat Midnight Sale
Harga Kopi Starbucks Naik Satu Dolar