TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perindustrian M.S. Hidayat menyatakan usulan calon Presiden Prabowo Subianto untuk mengembangkan mobil nasional sebaiknya dibahas oleh pemerintahan yang baru. Pengembangan industri ini cukup rumit dan memerlukan modal besar.
Industri mobil nasional, kata Hidayat, bisa dikembangkan setiap saat. Hanya saja, dia mengakui pertumbuhan industri mobil terbentur tenaga kerja dan modal. Ia mencontohkan, pengusaha seperti Tommy Soeharto dan Bambang Trihatmodjo dulu pernah mencoba, tetapi gagal.
Selain itu, meski dirakit di Indonesia, pemerintah menerapkan sejumlah syarat jenis mobil yang termasuk dalam mobil nasional. Syaratnya ditentukan berdasarkan besaran kandungan komponen lokal. "Kriteria mobil yang disebut mobnas itu kalau bisa menggunakan komponen lokal hingga 85 persen," kata dia saat ditemui usai membuka Seminar Prospek Industri Otomotif di kantornya, Senin, 23 Juni 2014.
Komponen-komponen lokal tersebut bisa diaplikasikan, misalnya, pada mesin. "Kalau sudah seperti itu, mungkin bisa dimulai. Jangan seperti sebelumnya, disebut mobnas tapi sebagian besar masih impor," ujarnya.
Pemerintah juga menunggu investor yang bersedia melakukan investasi di awal. Agar ekonomis, kata dia, pabrikan mobil ini minimal memproduksi 3.000 unit per tahun.
Ide pengembangan mobil nasional ini kembali mengemuka dalam diskusi calon presiden yang digelar Kamar Dagang dan Industri pekan lalu. Prabowo Subianto, calon presiden nomor satu, mengatakan ingin menghidupkan kembali industri mobnas.
AYU PRIMA SANDI